Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WALI Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) menjadi kandidat yang paling disukai dan terbanyak dipilih sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar) dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2018.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengungkapkan itu di Bandung, kemarin, saat memaparkan hasil survei lembaga yang dilaksanakan di 27 kabupaten/kota di Jabar pada 27 Februari hingga 7 Maret. Survei itu melibatkan 800 responden dengan tingkat kesalahan plus minus 3,46% pada tingkat kepercayaan 95%.
Qodari menjelaskan, dalam dua opsi survei, Emil selalu mengungguli kandidat lainnya sebagai calon gubernur yang paling banyak dipilih.
Pada opsi pertama, responden diberi pilihan 14 nama yang diprediksi maju dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jabar.
Emil muncul sebagai yang paling banyak dipilih dengan angka 22%, disusul Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar (14,1%), Dede Yusuf (11,8%), dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (7,3%).
Pada opsi kedua, responden diberi pilihan lima nama bakal calon. Emil kembali menjadi yang paling banyak dipilih dengan angka 25,3%, disusul Deddy Mizwar (19,3%), Dede Yusuf (14,2%), Dedi Mulyadi (8,1%), dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (1,9%).
Selain itu, Emil pun menjadi calon yang paling banyak disukai responden (93,9%), disusul Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana (90,6%), Dede Yusuf (85,2%), Netty Prasetiyani (83,8%), dan Rieke Diah Pitaloka (83,1%).
Menurut Qodari, peluang Emil untuk memenangi Pilgub Jawa Barat 2018 tergolong besar. Apalagi, kata dia, Emil yang saat ini menjabat Wali Kota Bandung berpotensi banyak mencuri perhatian pemilih.
“Tren di nasional, gubernur itu dari wali kota dan bupati. Mayoritas pilkada gubernur sekarang seperti itu, dimenangi bupati/wali kota,” kata Qodari.
Emil sendiri mengaku belum meyakini bisa maju pada Pilgub Jabar 2018 melalui jalur partai politik (parpol). “Saya enggak yakin apakah dukungan partai cukup. Kan belum tahu,” ujarnya.
Sejauh ini, dukungan terhadap Emil baru dideklarasikan Partai NasDem.
Oleh karena itu, Emil tidak menutup kemungkinan maju melalui jalur perseorangan. “Opsi independen kalau bisa dikejar, kenapa enggak,” katanya.
Prioritas kader
Ketua DPP Partai Golkar Agun Gunandjar mengatakan pihaknya akan memprioritaskan Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur. Hal itu, menurut dia, karena Golkar memprioritaskan kader untuk diusung sebagai calon kepala daerah.
Ketua DPP PDIP Andreas Parreira juga memastikan partai berlambang kepala banteng itu akan mengusung kader internal.
Terlebih, sambung dia, PDIP memiliki 20 kursi di DPRD Jabar sehingga bisa mengusung calon tanpa berkoalisi dengan parpol lain. “Kalau pilkada Jabar tanpa kader PDIP, akan jadi pertimbangan sebagai partai pemenang,” katanya.
Pada 2013, PDIP mengusung pasangan Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki. Hanya saja, mereka kalah dari pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar yang diusung PKS, PPP, dan Hanura. (LD/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved