Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

48 Titik di Pesisir Lampung Rawan Tsunami

EP
28/12/2016 14:20
48 Titik di Pesisir Lampung Rawan Tsunami
(MI/ANGGA YUNIAR)

LUAS perairan laut Lampung mencapai 24,820 km persegi atau 41,2 persen dari wilayah Provinsi Lampung, panjang garis pantai 1.105 km, dan 130 buah pulau kecil. Di samping itu terdapat Gunung Anak Krakatau yang masih aktif. Karena itu, seluruh kawasan di pesisir pantai Lampung termasuk kategori rawan tsunami. Setidaknya ada 48 titik yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.

Kepala Geofisika dan Mitigasi Gempa Lampung yang berpusat di Kotabumi, Lampung Utara, Bambang S mengatakan kawasan rawan tsunami berada di Teluk
Lampung, Teluk Semangka dan sepanjang pesisir barat Lampung. Mulai Pogung Tampak hingga desa Enclave Belimbing. Sepanjang pantai barat Pulau Sumatra
bagian selatan terdapat patahan Sesar Semangko yang mempunyai potensi gelombang tsunami saat gempa bumi.

Bambang menjelaskan wilayah-wilayah rawan tsunami di antaranya Rajabasa, Sidomulyo, Padang Cermin dan Punduh Pedada (Kabupaten Pesawaran), Cukuhbalak, Kelumbayan, Kota Agung, Wonosobo, Pematangsawa (Kabupaten Tanggamus), Belimbing, Bengkunat, Biha, Krui, Karya Penggawa, Lemong, Pogung Tampak, Pulau Pisang dan Way Manula di Kabupaten Pesisir Barat.

"Masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah ini harus selalu waspada," kata Bambang saat pelaksanaan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi dan
tsunami di Pantai Sari Ringgung, Desa Sidodadi Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Rabu (28/12).

Selain tsunami, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Sena Adhi Witarta menambahkan Lampung juga termasuk daerah rawan bencana angin puting
beliung, tanah longsor, dan banjir. Untuk meningkatkan kesiagaan bencana, ia mengimbau masyarakat untuk mengamati tanda-tanda alam.

"Misalnya adanya garis melintang awan putih di angkasa, air laut di pantai tiba-tiba surut, kalau sudah begitu segera kosongkan rumah, segera berlari
ke arah bukit yang lebih tinggi," kata Sena.

Menanam bakau di tepi pantai, tambah Sena, juga dapat menghambat gelombang tsunami. Karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak membangun rumah dekat pantai. Minimal 100 meter dari bibir pantai. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya