Mantan Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh Berpulang, Dikenang Visioner

MANTAN Bupati Cianjur, Jawa Barat, Tjetjep Muchtar Soleh, berpulang ke rahmatullah, Kamis (24/7), sekitar pukul 17.10 WIB. Mendiang yang menjabat bupati selama dua periode pada 2006-2016 itu meninggal dunia karena sakit di RS Santo Borromeus Bandung.

Kepergian mantan Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Cianjur tersebut meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Cianjur. Sebab, selama menjabat bupati, banyak program yang dirasakan langsung masyarakat.

Baca juga : Mantan Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh Berpulang, Dikenang Visioner

Pun saat terpilih menjadi anggota DPR RI di dapil Jabar III dari Partai NasDem, almarhum berkontribusi besar terhadap pembangunan di berbagai sektor.

Baca juga : NasDem Dukung Kementerian BUMN dan Kemenhut Berkantor di IKN

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Lepi Ali Firmansyah, mengatakan kepergian beliau meninggalkan duka yang bukan hanya dirasakan keluarga dan kerabat. Duka mendalam dirasakan juga masyarakat Kabupaten Cianjur.

Ketua DPC PKB itu mengenang almarhum sebagai sosok pemimpin hebat yang memiliki dedikasi tinggi, kepedulian yang tulus terhadap rakyat, serta kemampuan manajerial yang kuat memajukan pembangunan berbagai sektor di Kabupaten Cianjur. Almarhum juga merupakan sosok yang sangat istimewa, religius, santun, rendah hati, ramah, dan bersahaja.

"Kepribadiannya yang tulus dan hangat membuat siapa pun merasa dekat dan dihargai," kata Lepi, Kamis (24/7) malam. Sebagai pemimpin yang hebat dan visioner almarhum telah menorehkan banyak legacy penting selama menjabat sebagai Bupati Cianjur. Pada bidang pendidikan misalnya, almarhum mendorong berdirinya SMP hampir di setiap desa serta membangun minimal satu SMA/SMK di setiap kecamatan.

"Reformasi layanan kesehatan juga menjadi prioritas. Beliau merevitalisasi seluruh Puskesmas agar lebih representatif dan fungsional serta mendirikan dua rumah sakit yaitu RSUD Cimacan dan RS Pagelaran. Keberadaan rumah ini sangat membantu pemerataan layanan kesehatan, khususnya di wilayah utara dan selatan Cianjur," tutur Lepi.

Pada bidang infrastruktur, kata Lepi, almarhum berjasa besar merevitalisasi jalan Lintas Cianjur Selatan yang menghubungkan Kabupaten Sukabumi hingga Kabupaten Garut. Pun pembangunan ekonomi, almarhum mendorong klaster industri untuk memperkuat daya saing daerah. "Langkah ini membuka ribuan lapangan pekerjaan, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal berbasis potensi wilayah," sebutnya.

Salah satu gagasan luar biasa lainnya adalah penguatan pembangunan dari akar rumput melalui program Saba Desa dan bantuan stimulan Rp10 juta per RT. Kebijakan ini mendorong partisipasi warga merancang dan melaksanakan pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat.

"Almarhum juga dikenal memperjuangkan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal sebagai pilar pembangunan daerah," tegasnya.

Bagi Lepi, duka ini menjadi momentum refleksi bagi seluruh elemen masyarakat Cianjur. Kepemimpinan yang berpihak pada rakyat akan selalu meninggalkan jejak kebaikan yang abadi. "Selamat jalan, pemimpin yang hebat. Terima kasih atas segala pengabdiannya untuk Cianjur tercinta. Semoga almarhum senantiasa berada dalam limpahan rahmat dan ampunan Allah SWT serta diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Bagi keluarga besar yang ditinggalkan senantiasa diberi ketabahan, kekuatan, dan keikhlasan," pungkasnya. (M-1)