Harga Ayam Potong di Aceh Naik, Keuntungan Pedagang Ayam Goreng kian Tipis

HARGA ayam potong di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, sejak tiga hari terakhir meningkat. Padahal permintaan pasar sepekan terakhir ini tergolong stabil. Tidak ada peningkatan permintaan sebagai mana menjelang lebaran atau seperti musim kendunduri maulid. 

Pengmatan Media Indonesia di pasar ayam Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie, Kamis (10/7), misalnya, harga daging ayam potong Rp21.000/kg. Harga itu lebih mahal dari empat hari sebelumnya yaitu Rp18.000 hingga Rp19.000/kg. 

Kenaikan harga ayam potong tersebut mempengaruhi permintaan konsumen (pembeli) dan memberatkan para pedagang ayam goreng dan pemilik warung nasi. 

Baca juga : Hari Kedua Idul Fitri 1446 H, Harga Daging Sapi Mulai Turun di Aceh

"Sekarang berbagai bahan naik ditambah lagi tingginya harga ayam. Itu sangat terasa bagi pemilik warung nasi dan penjual ayam goreng. Apalagi keuntungan kami sangat tipis," tutur Muslim, pedagang ayam goreng di Sigli.

Fitri, pedagang ayam potong grosir di pasar Pante Teungoh Kota Sigli, mengaku, tidak tahu penyebab kenaikan harga tersebut. Karena modal pembelian mereka sekarang lebih tinggi, tentu harus menaikkan harga kepada pengecer di pasaran. "Karena harga naik, permintaan konsumen juga terasa berkurang. Jadi keuntungan kami semakin sedikit akibat permintaan rendah," tutur Fitri. 

Fitri mengatakan tidak biasanya harga daging ayam broler itu naik di saat permintaan pasar landai seperti sekarang. Tidak diketahui apakah itu permainan pasar oleh pengusaha besar atau produksi ayam potong berkurang. (E-2)