Anomali Cuaca, Picu Harga Beras di Pantura Makin Mahal

HARGA beras berbagai jenis di Kabupaten Gresik, Jatim,  kembali mengalami kenaikkan. Beras medium kini seharga Rp13. 200 per kg dan beras premium naik hingga Rp15 ribu. 

Kenaikan ini dipicu karena anomali cuaca yang melanda kawasan setempat. " Binggung kita Mas. Beras naik terus, " keluh  Febriyanti, 27, warga Kecamatan Panceng,  Kamis (13/3). 

Menurut dia, hampir tiap minggu harga beras terus mengalami kenaikkan. Beras medium pada akhir bulan lalu masih sebarga Rp11. 400 kini, naik menjadi Rp12. 200 per kg. Begitu juga harga beras premium yang naik sekitar Rp1.000 per kg dari sebelumnya kisaran Rp14. 000  per kg. 

Baca juga : Pedagang Sembako Pasar Gedhe Klaten Minta Beras SPHP Bulog Kembali Digelontorkan

Kondisi tersebut, dikarenakan sebagian kecil lahan pertanian di wilayah pesisir yang bisa ditanami. Sementara, sebagian besar lahan dibiarkan terlantar akibat kekurangan air. Anomali cara ini berlangsung sejak musim tanam tahuan lalu. 

Dengan kondisi tersebut, stok beras di penggilingan padi habis sejak beberapa bulan terakhir. " Kita sudah lebih dari empat bulan tidak memiliki stok beras, " kata Mubin, 53, pemilik penggilingan padi di kawasan setempat, terpisah. 

Menurut dia, masa paceklik ini juga dikarenakan stok gabah petani lokal sudah setengah tahun lalu. Apalagi, hanya sebagian lahan pertanian yang bisa ditanami padi. Sedangkan, sisanya hingga saat ini masih dalam kondisi terlantar atau tanpa tanaman. 

Baca juga : Awal Ramadan, Harga Beras di Kota Malang Sudah Naik Empat Kali

Hal ini mengakibatkan tidak ada lagi petani yang menggilingkan gabahnya di tempat usahanya. Bahkan, sebagian petani saat ini malah membeli beras untuk konsumsi sehari-hari. 

" Mereka biasanya jual tapi, sekarang membeli beras. Kondisi memang sedang paceklik, "tambahnya.

Masa paceklik ini, lanjut dia, secara otomatis membuat harga beras naik. Beras medium yang semula Rp 12 ribu kini naik menjadi Rp 13 ribu lebih. Sedangkan, beras premium yang semula kisaran Rp14 ribu kini melambung jadi Rp 15 ribu per kg. (M Yakub/YK)