689 Sapi Mati Tertular PMK, Pemprov Jawa Timur belum Keluarkan Status Darurat

MESKI jumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur (Jatim) cukup tinggi, Pemprov Jatim memandang belum perlu mengeluarkan status darurat terhadap wabah mematikan hewan ternak tersebut.

"Pemprov masih bisa mengatasi semuanya, tidak perlu mengeluarkan kondisi darurat PMK," kata Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono di Surabaya, Senin (20/1).

Jumlah kasus PMK di Jawa Timur terbilang tinggi. Data terbaru menyebutkan 12.934 ekor sapi potong dan sapi perah terjangkit PMK, 689 ekor di antaranya dilaporkan mati.

Baca juga : Putus Mata Rantai PMK, Bupati Tutup Semua Pasar Hewan di Lamongan

Laporan kondisi PMK di Jatim itu berdasarkan data Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Kementerian Pertanian yang tercatat sejak 1 Desember 2024 hingga 13 Januari 2025.

Adhy mengatakan, Pemprov Jatim berusaha maksimal untuk menanggulanginya dengan melakukan vaksinasi dan menutup pasar-pasar hewan di Jatim. "Sepanjang bisa diatasi, tidak perlu ada darurat," katanya.

Upaya yang sudah dilakukan adalah melakukan pemeriksaan ketat di perbatasan terhadap hewan ternak yang masuk ke Jawa Timur, vaksinasi massal di sejumlah daerah terdampak, termasuk mendatangkan vaksin baik yang dibiayai APBD maupun bantuan dari pemerintah pusat.

"Semuanya berjalan dengan baik," katanya. (FL/E-2)