Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Petugas BNN Tembak Mati Seorang Bandar Narkoba di Medan

Puji Santoso
19/10/2016 22:32
Petugas BNN Tembak Mati Seorang Bandar Narkoba di Medan
(thinkstock)

TIM petugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat menembak mati seorang bandar narkoba berinisial JUM, 49, di Perumahan Impression, Jalan TB Simatupang, Medan Sunggal, Medan, Sumatra Utara, Selasa (18/10) malam.

Selain menembak JUM, petugas juga berhasil menangkap dua rekannya yakni Abdul Manan, 51, warga Aceh Tamiang dan Irwan, 33, warga Aceh Tamiang.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Media Indonesia, Rabu (19/10), penembakan terjadi saat para bandar narkoba tersebut berupaya melarikan diri dari kejaran petugas yang membuntutinya sejak dari Aceh.

Sesampainya di TKP, perugas kemudian berupaya menangkap, tetapi para tersangka mencoba kabur.

Jenazah JUM dievakuasi ke RSU Bhayangkara Polda Sumatra Utara. Hingga berita ini dibuat, jenazah tersangka masih berada di rumah sakit tersebut. Petugas mengamankan sejumlah barang bukti narkoba berbagai jenis.

Deputi Penindakan BNN, Irjen Pol Arman Depari, dalam jumpa pers di lokasi penindakan di Jalan TB Simatupang, Medan, mengatakan bahwa tersangka JUM yang tewas ditembak personel BNN di Medan itu diduga kuat berperan sebagai koordinator dalam peredaran narkoba jenis sabu seberat 38 kg serta 100 ribu butir pil ekstasi dan 50 ribu pil happy five yang berhasil disita petugas. Selain itu turut juga disita uang senilai Rp12 juta dan satu unit mobil milik tersangka.

JUM, menurutnya, dikenal sebagai koordinator yang akan langsung mengatur pendistribusian narkoba yang mereka bawa kepada para pelanggannya di Medan, Batam, dan juga Jakarta.

"Yang meninggal tertembak itu koordinator keseluruhan dan ia juga yang membawa dan mendistribusikannya kepada pelangan," katanya.

Dua orang lainnya yang berhasil ditangkap oleh petugas Abdul Manan dan Irwan, menurut Arman, diyakini merupakan anggota sindikat yang berperan mengantarkan narkoba tersebut sesuai petunjuk dari JUM.

"Mereka ini anggota sindikat. Dan orang-orang seperti ini tetap ada, sekarang bagaimana kita mengantisipasinya. Pengakuan mereka seperti biasa, baru sekali melakukan pengiriman barang," ujarnya.

Kedua tersangka dan barang bukti tersebut, lanjut Arman, akan dibawa ke Jakarta untuk pengembangan lanjutan atas pengungkapan kasus narkoba yang diduga berasal dari Malaysia tersebut. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya