Populasi Badak Memprihatinkan, Pemerintah Tentukan Langkah

MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, melakukan kunjungan ke Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Menhut Raja Antoni meninjau konservasi Badak Sumatera dan Rumah Sakit Gajah. 

"Saya berkunjung ke 2 tempat yang sangat penting di Taman Nasional Way Kambas. Pertama saya berkunjung ke Suaka Rhino Sumatera (SRS), ini satu hal yang menyedihkan tapi sekaligus menggembirakan," ujar Raja Antoni, usai peninjauan, di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, Sabtu (7/12). 

Raja Antoni mengatakan populasi Badak di Indonesia semakin sedikit. Sehingga Kementerian bekerja sama dengan Yayasan Badak Indonesia (YABI) memastikan agar populasi badak tidak punah.

Baca juga : Menhut : Pelestarian Harus Berbasis Kearifan Budaya

"Menyedihkan karena populasi Rhino di Indonesia semakin terbatas, sangat terbatas. Kita bekerja terus secara serius di Kementerian untuk memastikan bahwa badak itu tidak akan punah," kata Raja Antoni. 

Di SRS Way Kambas sendiri diketahui sudah berhasil melahirkan lima anak badak Sumatera, yang diberinama Andatu, Delilah, Sedah Mirah, Anggi, dan Indra. Menhut Raja Antoni mengatakan dengan melibatkan para dokter hewan, hingga teknologi untuk menyelamatkan sumber genetik Badak Sumatera.

"Jadi dari SRS itu Alhamdulillah sudah lahir 5 anak Badak. Mudah-mudahan karena ini melibatkan medis, para dokter hewan, ada Assisted Reproduction Technology (ART) yang mempelajari genetik badak ini, prilakunya, masa suburnya kapan, DNAnya, sehingga diharapkan sekarang perkembang biakannya sudah lebih cepat," ujarnya. 

Baca juga :  Menhut Garap Peta Jalan Reforestasi 12 Juta Hektare

Selain itu, Menhut Raja Antoni juga melanjutkan kunjunganya ke Rumah Sakit Gajah Rubini Atmawidjaja. Rumah Sakit Gajah ini merupakan hasil kerja sama Kementerian Kehutanan, Taman Safari Indonesia (TSI) dan Australia Zoo.

"Tadi kita lihat ada dokter di sini yang dari hari ke hari menjaga kesehatan gajah, ada beberapa fasilitas. Untuk penyembuhan dan kesehatan gajah-gajah kita," ujarnya. 

Sebagai bagian dari upaya penyelamatan Gajah, Menhut Raja Antoni mengatakan nantinya akan melengkapi sejumlah fasilitas hingga dokter di RS Gajah.

"Nanti akan kita lengkapi. Ada keperluan timbangan, tadi juga USG tdi batrenya rusak tuh harus dicolok pakai listrik jadi kan bahaya tuh kalau ada air, microscope, termasuk obat-obatan dan tambahan dokter, supaya gajah kita lebih bahagia dan gembira sehingga mereka bisa berkembang biak lebih baik," tuturnya. (Cah/I-2)