Internet of Things Diterapkan untuk Tingkatkan Produksi Durian di Wonosalam

SEJUMLAH dosen UPN Veteran Jawa Timur melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Program pengabdian kepada masyarakat bagian dari tri dharma perguruan tinggi, kegiatan ini merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh akademisi di kampus selain pengajaran dan penelitian.

Tema kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah Implementasi Internet of Things (IoT) untuk Optimalisasi Produktivitas Tanaman Durian secara berkelanjutan yang dilaksanakan di Kebon Pak Dokter, salah satu petani yang mempunyai kebon durian sekitar 5 hektare.

Wonosalam merupakan salah satu daerah penghasil buah durian yang terkenal di Jawa Timur, beberapa jenis buah durian di antaranya: montong, musang king, bawor, bido dan banyak jenis buah durian yang lain.

Baca juga : Begini Cara Memilih Durian yang Matang atau tidak

"Kegiatan pengabdian dengan tajuk pemberdayaan kemitraan masyarakat menggandeng petani durian Wonosalam, kami memberikan edukasi dan sosialisasi terkait intervensi teknologi pada sektor pertanian," jelas Dhian Satria Yudha Kartika sebagai ketua tim kegiatan yang mempunyai latar belakang bisnis digital dan informatika.

Intervensi teknologi yang dimaksud adalah penerapan Internet of Things (IoT) pada pertanian dan perkebunan di antaranya bisa mendeteksi kebutuhan tanaman dan mengatur penyiraman secara otomatis selama terhubung dengan internet. "Konsep IoT adalah mengatur penyiraman tanaman secara otomatis melalui handphone, dengan syarat seluruh perangkat terhubung ke internet," jelas Yisti Vita Via salah satu tim yang membangun teknologi IoT.

Deteksi pada tanaman durian berbasis IoT di antaranya mencatat kondisi kelembapan udara, suhu udara, kelembapan tanah dan PH tanah yang hasilnya akan dikirim datanya ke server secara realtime.

Baca juga : 6 Manfaat Durian untuk Ibu Hamil

Petani durian di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam memiliki potensi untuk terus berkembang, dengan mengoptimalkan hasil pertanian dan perkebunan yang saat ini ada, dengan pendekatan digitalisasi dan menerapkan pertanian modern.

"Sektor pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama dan penting untuk kehidupan kita, sehingga selalu dibutuhkan dan tidak akan pernah ditinggalkan”, ungkap Dita Atasa dari program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Ketika sosialisasi.

Dalam kegiatan ini, petani diberikan informasi dan bekal bagaimana pengelolaan pertanian yang menghasilkan secara ekonomi, termasuk proses penghitungan nilai produksi, manajemen sumber daya manusia (SDM) serta bahan dan tenaga yang terlibat dalam pengelolaan pertanian.

Kegiatan pengabdian dengan skema pemberdayaan kemitraan masyarakat ini merupakan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam skema dana hibah Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) tahun 2024.  (N-2)