Sekretaris Ditjen Bimas Kristen Resmikan Desa Moderasi Beragama di Tarutung

SEKRETARIS Ditjen Bimas Kristen Republik Indonesia, meresmikan Pardomuan Komplek Masjid Tarutung menjadi Huta (Desa) Moderasi Beragama.Peresmian tersebut ditandai dengan pemukulan Gondang oleh Sekretaris Ditjen Bimas Kristen, Johni Tilaar, bersama Rektor Institut Agama Kristen Negeri ( IAKN) Tarutung, Albiner Siagian, bersama dengan Bupati Tapanuli Utara-Sumatera Utara yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesra, David Sipahutar, Kepala Kantor Depag Taput, Tigor Sianturi, Ketua MUI Taput, Syamsul Pandiangan dan para Ketua Organisasi Keagamaan didaerah itu, Kamis (3/8).

Pemilihan Pasar Pardomuan Komplek Masjid sebagai Huta Moderasi Beragama oleh IAKN Tarutung bukan tanpa alasan, pasalnya di komplek ini sejak tahun 1954 terdapat kemajemukan agama, suku dan budaya namun selalu hidup rukun dan saling menghargai. Peresmian ini pun mengusung tema . Membumikan Moderasi Beragama dari Luar Silindung. 

Baca juga : 

Albiner Siagian, Rektor IAKN Tarutung, mengatakan bahwa Huta moderasi beragama yang diresmikan hari ini  adalah program prioritas Menteri agama dan itu diturunkan kepada Direktorat Jenderal Bimas Kristen dan diteruskan ke satuan kerja di bawahnya dan salah satunya adalah IAKN Tarutung. 

Baca juga : 

"Kepada kami diberikan amanah untuk mendirikan minimal satu desa moderasi beragama pada tahun 2023 ini. Ini bukanlah yang terakhir tapi ini adalah yang pertama dan akan terus kita dirikan untuk tahun berikutnya, serta menjadi contoh arti huta moderasi yang sebenarnya. 

Albiner menuturkan Jika ada orang yang ingin melihat bagaimana moderasi beragama itu secara nyata, maka bisa datang langsung ke Tapanuli Utara. 

“Datanglah ke Tapanuli Utara, datang ke Kota Tarutung tepatnya di Komplek Masjid ini," tutur Albiner.

Sebagai bukti keseriusan IAKN Tarutung membina huta moderasi beragama ini, pihaknya juga telah melakukan berbagai program antara lain, membentuk forum rembuk pemuda demokrasi, melakukan pelatihan perspektif moderasi beragama. Hal ini dilakukan karena pihaknya meyakini sebuah organisasi akan berjalan baik dan langgeng jika ada kepentingan yang sama dan memiliki keterampilan yang sama. 

Dia menambahkan, bahwa huta moderasi ini adalah wujud tanggungjawab IAKN Tarutung selaku lembaga pendidikan perguruan tinggi untuk merajut kembali simpul-simpul toleransi beragama.

"Rura Silindung juga menjadi pusat penginjilan kekristenan namun relasi kebersamaan itu telah disatukan oleh darah khususnya darah Batak. Terimakasih atas keterbukaan seluruh masyarakat yang telah menerima kami," imbuhnya.

Bupati Taput melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesra, David Sipahutar dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tapanuli Utara telah menjadi daerah yang toleran terhadap keberagaman ummat beragama.

"Jumlah penduduk non Kristen di Tapanuli Utara telah tumbuh bersama dan kita pemerintah tidak pernah mendengar adanya gejolak perbedaan serta konflik beragama di daerah ini, ujarnya 

Kepada Menteri Agama, Dia pun meminta agar Kabupaten Tapanuli Utara secara ke seluruhan menjadi Moderasi Beragama serta menjadi contoh bagi masyarakat luas. Pardamean P. Lumbantobing, tokoh masyarakat Setempat, menyambut baik peresmian huta miderasi beragama tersebut.

Dikatakanya, memiliki penduduk dari berbagai suku, ras dan agama, namun hidup rukun serta tidak pernah terjadi gesekan apapun, ujarnya singkat. (Z-8)