Tingkat Kriminalitas Meningkat, Kota Binjai Aktifkan Siskamling

PEMERINTAH Kota Binjai kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan atau siskamling sebagai salah satu upaya menekan angka kriminalitas yang mengalami peningkatan.

Wali Kota Binjai Amir Hamzah mengatakan, dirinya sudah menginstruksikan seluruh camat, lurah dan kepala lingkungan (kepling) untuk mengaktifkan lagi siskamling.

"Para Camat dan Lurah harus berkoordinasi dengan para Kepling di wilayahnya untuk kembali mengaktifkan siskamling," ungkapnya, Kamis (6/7).

Baca juga: BNPB Imbau Warga Gelar Siskamling Saat Curah Hujan Tinggi

Dengan penerapan siskamling, maka akan kembali didirikan pos ronda atau pos kamling di setiap lingkungan warga. Penjagaan keamanan juga akan melibatkan warga yang akan betugas secara bergantian di lingkungannya masing-masing.

Penerapan siskamling ini merupakan salah satu upaya untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di dalam masyarakat. Terutama dengan maraknya kasus kriminalitas saat ini, seperti pencurian dan pembegalan.

"Agar keamanan dapat lebih terjaga dari para pencuri yang saat ini sedang marak," ucap Wali Kota.

Berdasarkan data dari Polres Binjai, angka kriminalitas di wilayah hukumnya mengalami peningkatan lebih dari 500 kasus sepanjang 2022. Secara umum, terjadi sebanyak 1.695 kasus kriminalitas, dengan jumlah tersangka 792 orang laki-laki, 97 perempuan dan 40 orang anak di bawah umur.

Baca juga: Mayat Pria Diduga Begal Ditemukan di Jalan layang Koja

Sedangkan pada 2021 angka kriminalitas hanya sebanyak 1.189 kasus dengan jumlah tersangka 728 orang laki-laki, 72 perempuan dan 22 orang anak di bawah umur. Sepanjang dua tahun terakhir kasus pencurian sepeda motor menjadi yang terbanyak.

Pada akhir bulan lalu, para tokoh masyarakat dan kepala sekolah sempat beramai-ramai mendatangi Polres Binjai meminta aparat kepolisian memberi tindakan tegas terhadap aksi pembegalan dan geng motor yang semakin marak di kota itu.

Mereka merasa aksi pembegalan dan geng motor di Binjai sudah semakin mengkhawatirkan karena para pelaku kerap membawa berbagai jenis senjata tajam dan bertindak brutal, serta banyak melibatkan pelajar. (Z-6)