Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendistribusikan 7.500 masker untuk korban erupsi merapi. Erupsi Merapi yang terjadi pada Sabtu, (11/3), menyebabkan ribuan warga terdampak polusi akibat abu vulkanik.
Kepala Markas PMI Magelang, Arief Setyohadi, menjelaskan berdasarkan data mutakhir, hujan abu melanda sebanyak 41 desa di 11 kecamatan di Magelang. Sejak awal erupsi terjadi, PMI telah menyiapkan pengiriman bantuan logistik ke daerah terdampak apabila dibutuhkan, dengan koordinasi bersama BPBD setempat.
"Hingga saat ini, relawan PMI masih berfokus melakukan kaji cepat untuk memetakan situasi serta menyiapkan operasi di daerah terdampak. PMI juga telah membina relawan Sibat di beberapa desa yang rawan terdampak," ujar Arief, dalam siaran pers, Minggu, (12/3).
Baca juga: Cara Melindungi Diri dalam Kondisi Hujan Abu Vulkanik
Selain itu, PMI juga melakukan kaji cepat (assessment) dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengevaluasi kebutuhan bantuan di daerah terdampak. PMI Kabupaten Boyolali, PMI Magelang, PMI Wonosobo, dan PMI Temanggung sudah berada dalam kondisi siaga dan merespons erupsi Gunung Merapi.
"PMI berkomitmen untuk terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan darurat bagi masyarakat yang membutuhkan. PMI juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang dalam menghadapi situasi darurat seperti ini," ujar Arief.
Baca juga: Erupsi Gunung Merapi, Dua Maskapai Pastikan Penerbangan Aman
Seperti diketahui, Merapi mengalami erupsi besar pada Sabtu, (11/3) siang. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) erupsi tersebut adalah yang terbesar kedua setelah erupsi yang terjadi pada 2021 silam.
(Z-9)
