Kasus PMK Di Kabupaten Cirebon Terus Naik

JUMLAH hewan ternak yang terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) di  Kabupaten Cirebon, Jaw Baratm, terus bertambah. Namun, stok obat saat justru sudah habis.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas, menjelaskan jika sehari sebelumnya jumlah sapi ternak yang terpapar PMK mencapai 685  ekor, saat ini sudah bertambah menjadi 702 ekor. Selain sapi ada  pula kerbau yang sudah terpapar PMK dengan jumlah 46 ekor. "Jadi total hewan ternak yang terserang PMK mencapai 748 ekor, terdiri dari sapi dan kerbau," tutur Asep, Kamis (9/6).

Idealnya, lanjut Asep, sapi dan kerbau yang sudah terkena PMK diisolasi di tempat terpisah. Namun pihaknya tidak memiliki tempat khusus untuk mengisolasi. "Begitu juga dengan peternak,"tutur Asep.

Peternak memiliki keterbatasan kandang untuk memisahkan hewan ternak yang sehat  dan yang sudah terpapar PMK. Sehingga sekalipun dipisahkan namun jaraknya masih tetap berdekatan. "K luas kandangnya memang terbatas," tutur Asep.

Sapi dan kerbau yang sakit diberikan vitamin dan obat sesuai gejala yang dialami. Melalui pemberian vitamin dan obat, salah satunya antibiotik, 27 ekor sapi sembuh dari PMK.

Namun saat ini, stok obat yang ada telah habis. Bantuan obat dari Pemprov Jabar dan pihak lainnya juga terbatas jumlahnya. "Padahal hewan ternak yang terpapar PMK jumlahnya bertambah," tutur Asep.

Pemkab Cirebon, lanjut Asep, akan membantu obat-obatan untuk  menangani hewan ternak yang terpapar PMK. Asep sangat berharap anggaran untuk keperluan vitamin dan obat-obatan bisa segera turun sehingga mereka bisa melakukan tindakan penyelamatan hewan ternak yang sakit. (OL-15)