Wali Kota Malang Prioritaskan Kebijakan Berpihak pada UMKM

PASCAPANDEMI: Wali Kota Malang, Jawa Timur, sedang sosialisasi sistem manajemen halal internal Malang Halal terkait center of halal tourism diikuti ratusan pelaku UMKM, Senin (21/2). Pemerintah Kota Malang mendongkrak sertifi kasi halal untuk menumbuhkan perekonomian pascapandemi.

PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, menguatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menerapkan kebijakan berfokus pemberian stimulus melalui pendanaan, pendampingan, dan pemasaran. 

Kolaborasi hexahelix menawarkan jalan keluar terhadap beragam tantangan pandemi covid-19, termasuk di dalamnya kualitas produk UMKM, kapasitas sumber daya manusia (SDM), perluasan jejaring, hingga pembiayaan alternatif. 

Kebijakan memacu konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat itu implementasinya melalui dukungan 40% APBD 2022 berpihak pada UMKM guna mempercepat pemulihan ekonomi bersandingan dengan bantuan sosial. Belanja daerah yang merata bisa dirasakan para pelaku usaha kecil dan menengah yang imbasnya mendongkrak daya beli masyarakat.

Kepastian itu disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji sebagai kebijakan prioritas selama masa pandemi covid-19. "Saat belanja daerah merata sampai menyentuh UMKM, dampak perputaran uang bakal menumbuhkan perekonomian dengan laju inflasi yang terjaga," tegas Sutiaji, belum lama ini.

Sesuai rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode Januari 2022, Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,52% (mtm), 0,52% (ytd), dan 2,22% (yoy). Kendati realisasi inflasi Januari tercatat tertinggi di Jatim, hal itu menunjukkan perekonomian sedang bergerak. 

Dukungan penuh pada sektor riil itu melalui inovasi pendanaan program OJIR atau Ojo Percoyo Karo Rentenir. Program OJIR merupakan kredit pembiayaan tanpa jaminan dan tanpa bunga untuk usaha produktif masyarakat. Sedangkan untuk pendampingan UMKM on board era digital bersama e-commerce.

Kebijakan ini berupaya menumbuhkan investasi, produk lokal, dan memperluas pasar. Termasuk terus memberikan fasilitasi kredit rakyat, ultramikro, dan bantuan produktif usaha mikro. Terpenting memperkuat kolaborasi para pemangku kepentingan dan pengembangan UMKM.

Pemkot Malang kini getol menguatkan UMKM, e-commerce, cinta produk lokal dan ASN sobo pasar guna memantapkan penguatan ekonomi. Sektor pemantik mengandalkan jasa dan perdagangan. Makanan siap saji daring sudah berkontribusi besar, sejak awal pandemi tumbuh 120% yang imbasnya memberdayakan UMKM.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang positif mampu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Data terkini, 2.500 pengangguran terkurangi setelah Pemkot Malang mengedukasi warga hingga bermunculan sektor riil. Warga yang semula bekerja di rumah karena perusahaannya mengurangi aktivitas, kini mereka berwirausaha mandiri.

"Fasilitasi pemasaran digital dengan berbagai platform marketplace dan pameran virtual membangun kolaborasi bersama komunitas kreatif digital Kota Malang," papar Wali Kota.

Alhasil, kinerja optimal menumbuhkan perekonomian yang imbasnya mengerek sektor lainnya. Kinerja daerah meningkat ditandai dengan indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2020 tertinggi kedua se-Jatim, yakni 81,45%. Pada 2021, IPM Kota Malang 82,04% dengan gini rasio di angka 0,395. Sedangkan angka kemiskinan pada 2020 sebesar 4,44%, lalu 2021 sebesar 4,62%. Namun, angka itu terendah kedua di Jatim. Karakteristik ini diselesaikan melalui program edukasi, pelatihan, pendampingan, kemitraan, dan bantuan sosial signifikan mengurangi angka kemiskinan.

Bahkan, fasilitasi perizin­an, merek, sertifikasi produksi pangan industri rumah tangga, standardisasi nasional Indonesia dan hak kekayaan intelektual sejalan dengan peningkatan desain dan teknologi membuat UMKM kian kuat sekaligus berdaya saing. Branding dan riset semakin menguatkan selain gencar promosi.

Pertumbuhan ekonomi
Hasilnya, pertumbuhan ekonomi tidak terkontraksi sedalam estimasi awal. Kota Malang minus 2,26% pada 2020 ketimbang Surabaya minus 4,85% dan Jatim minus 2,39%. Pada 2021, pertumbuhan ekonomi Kota Malang sesuai target RPJMD sebesar 5%. Sektor informasi dan komunikasi, jasa pendidikan, kesehatan, real estate, serta keuangan dan asuransi terus tumbuh dan menjadi andalan selain UMKM dan ekonomi kreatif berbasis digital berkontribusi besar menyumbang pertumbuhan ekonomi.

Pada Penilaian Pembangunan Daerah (PPD) yang memasuki tahapan kedua, Pemkot Malang terus membangun kolaborasi dengan konsep hexahelix guna mengakselerasi pembangunan. 

Kota Malang pun dinilai berhasil mengatasi dampak pandemi melalui berbagai paket kebijakan dan stimulus ekonomi di daerah. Meski tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Malang di angka 9,65%, secara komparatif peringkat TPT turun dari tertinggi pertama menjadi ketiga. Bantuan Pemkot Malang melalui berbagai program produktif kepada masyarakat terbukti memberikan manfaat luas menurunkan angka pengangguran.

Kinerja dalam perencanaan dan pencapaian pembangunan daerah itu meraih predikat terbaik kedua kategori kota untuk PPD Terbaik Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Jawa Timur pada 2021. 

Prestasi ini ditandai dengan tersusunnya dokumen perencanaan yang berkualitas, pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan perencanaan, serta mampu berinovasi dalam mencapai sasaran pembangunan yang telah dilaksanakan. 

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, sebanyak 9.037 orang yang sebelumnya menganggur pada 2021, kini mereka sudah bekerja. Angka penganggur 2021 itu lebih kecil dibandingkan 2020 sebanyak 18.528 orang.

Adapun jumlah penduduk bekerja di Kota Malang sebanyak 435.630 orang, naik 10.262 orang ketimbang Agustus 2020. Turunnya angka pengangguran itu membuktikan upaya Pemkot Malang dalam mengurangi dampak pandemi covid-19 membuahkan hasil. (RO/S2-25)