Longsor dan Angin Ribut Kembali Mengusik Temanggung

BENCANA tanah longsor kembali terjadi di dua lokasi wilayah Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah setelah diguyur hujan deras sejak Senin (17/1) Sore lalu. Pada saat yang bersamaan bencana angin ribut juga merusak sejumlah bangunan di tiga lokasi wilayah Kecamatan Temanggung.

Berdasarkan pemantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, tanah longsor terjadi di Dusun Pringsewu di Desa Giripurno dan Dusun / Desa Katekan. Keduanya masuk wilayah Kecamatab Ngadirejo.

Di Dusun Pringsewu, Desa Giripurno, tanah longsor meruntuhkan bangunan bagian dapur dan gudang milik seorang warga. Volume longsoran tanah tercatat sepanjang 7 meter, lebar 30 centimeter dan tinggi lima meter. Kerugian akibat kejadian ini ditaksir mencapai Rp14,7 juta.

"Saat kejadian, pemilik rumah kebetulan tidak berada di tempat, dan baru tahu kondisi kerusakan rumahnya dari tetangga,"kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi, Selasa (18/1).

Di Dusun / Desa Katekan, hujan deras menyebabkan aliran air dari saluran irigasi meluap, kemudian menerjang talud penahan jalan hingga mengalami longsor sepanjang 6 meter, lebar 30 sentimeter, dan tinggi 1,5 meter. Material longsoran talud menimpa bangunan rumah milik seorang warga bernama Fauzan yang ada di bawahnya hingga menimbulkan kerugian sekitar Rp5,04 juta.

"Upaya pembersihan material longsoran, pendataan dan distribusi logistik sudah dilakukan BPBD, kemudian dilanjutkan kerja bakti masyarakat setempat,"katanya.

Pada Senin Sore itu juga terjadi angin ribut yang merusak sejumlah bangunan rumah bagian atap di tiga lokasi. Yakni lingkungan Walitelon Utara, Lingkungan Maron di Kelurahan Sidorejo, dan Tlogorejo. Ketiganya masuk wilayah Kecamatan Temanggung. (OL-13)

Baca Juga: DPRD: Cegah Omikron Makin Merebak, Anies Didesak Hapus Ganjil Genap