Target September Selesai, Rehab Pasar Legi Molor Sampai Oktober

PEMBANGUNAN Pasar Legi Solo yang semula dijanjikan Septemberselesai, atau dua bulan lebih cepat dari kontrak kerja, ditawar lagi oleh pihak pelaksana PP Urban untuk mundur satu bulan yakni Otober. Proyek rehabilitasi senilai Rp 104,327 miliar.

Hal tersebut ditegaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi Muljono usai melakukan peninjauan keliling progres rehabilitasi bangunan Pasar Legi, Sabtu (27/3). Menteri Basuki didampingi Dirjen Bina Karya Kementerian PUPR, Diana Kusimastuti, Wali Kota Gibran Rakabuming Raka dan pelaksana proyek dari PP Urban.

"Pasar Legi ini direhabilitasi karena terbakar. Dikerjakan penuh 24 jam, dan progresnya ternyata 5 persen lebih cepat dari yang mestinya masuk 20 persen, tapi terlaksana 25,9 persen. Karena itu akan bisa selesai lebih cepat dari kontrak kerja," kata Basuki kepada mediaindonesia.com, usai peninjauan keliling progres pelaksanaan rehabilitasi. 

Dia paparkan, sebelumnya project manager Dorri Andri pernah menjanjikan kepada Walikota Gibran, bahwa pelaksanaan pembangunan akan selesai dua bulan lebih cepat, atau dari kontrak kerja yang akan berakhir November bisa diselesaikan September.

Tetapi saat peninjauan Menteri PUPR,Basuki Hadimuljono, janji selesai dua bulan lebih cepat itu ditinjau atau ditawar lagi menjadi Oktober 2021. 

"Ditawar lagi sama Dorri (project manager) dari September menjadi Oktober," tegas dia sambil berpaling ke Wali Kota Gibran yang ada disampingnya.

Project Manager Pasar Legi, Dorri Andri selama peninjauan keliling rombongan Menteri PUPR Basuki memaparkan, perkembangan terkini rehabilitasi pembangunan pasar. Disampaikan, bangunan Pasar Legi yang baru akan terdiri dari lantai semi basement, lantai dasar, dan atap. Dorri antusias memaparkan konsep dan model dari kios yang ditargetkan akan selesai pada Oktober tahun ini. Pihak pengembang berjanji menyelesaikan pembangunan satu buka lebih cepat dari, jika melihat hasil progres pembangunan.

Dari Pasar Legi, rombongan beranjak menuju penataan kota kawasan Semanggi. Diantaranya meninjau pembangunan rumah 56 unit tipe 36 dari program CSR. Pembangunan kawasan Semanggi dipadukan dengan program DAK integrasi. Dengan proyeksi ketersediaan 100 persen air minum, nol persen kawasan kumuh dan 100 persen fasilitas sanitasi serta drainase.

baca juga: Ditemukan Bom Mortir 600 Kg Diduga Era Perang Dunia II

Selain penataan pembangunan hunian, Pemkot Surakarta juga menata  kawasan HP (Hak Pakai) 00001 di Mojo. Di lokasi ini pembangunan akan dilaksanakan secara bertahap. Pada tahap I akan dibangun 253 buah rumah beserta fasilitas umumnya. Sedangkan pada tahap II akan dilanjutkan pembangunan 316 KK/rumah beserta fasilitas umumnya. (OL-3)