Debat Kandidat Pilkada, KPUD di Sulawesi Selatan Pilih Makassar

MULAI akhir Oktober hingga awal November, 12 Komisi Pemilihan Umum Daerah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan akan menggelar debat kandidat. Karena pandemi belum pergi, beberapa KPU memilih lokasi debat digelar di Makassar.
 
Sementara KPU Makassar memilih debat pasangan calon di Jakarta dan
disiarkan langsung stasiun televisi swasta. Alasannya sama, agar mobilisasi massa bisa terkontrol, dan protokol kesehatan tetap bisa diterapkan selama debat kandidat berlangsung.

KPU Barru misalnya, melalui Komisioner Divisi Parmas Sosialisasi dan SDM KPU Barru, Lilis Suryani mengaku, debat akan mereka lakukan 28 Oktober mendatang di salah satu hotel berbintang di Makassar.

"Di tengah pandemi covid-19 ini, pasti kita akan membatasi jumlah
peserta yang masuk ke lokasi debat agar penyebaran virus ini tidak
menyebar. Kami sudah sepakat, jadi tiga paslon kan enam orang. Tim paslon minimal empat orang jadi 12 orang. Bawaslu dua orang, komisioner KPU 5 orang jadi seluruhnya 25 orang," urai Lilis.

Hal serupa dilakukan Komisioner KPU Pangkep, yang juga memilih depat
kandidat di Makassar. komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih
Farmasi dan SDM KPU Pangkep, Saiful Mujib berkilah, debat lakukan di
Makassar berdasarkan rapat bersama dengan seluruh stakeholder yang ada.

"Jadi kesepakatan rapat bersama, baik dari pihak KPU, Bawaslu dan
keamanan sepakat di Makassar. Salah satu pertimbangannya, agar jumlah
massa jangan sampai membludak, jika debat kita laksanakan di Pangkep,"
papar Saiful.

KPU pangkep berencana menggelar dua kali debat kandidat, yaitu 1
dan 11 November.

Sementara ketua KPU Luwu Timur, Zainal mengatakan untuk jadwal dan
materi apa yang akan berikan kepada paslon masih sementara dibicarakan
maupun lokasinya. "Tapi rencanya akan disiarkan dari Makassar, November
mendatang, untuk mengantisipasi kerumunan," katanya.

Daerah lain yang menggelar Pilkada, seperti Luwu Utara, Maros dan Toraja Utara, juga akan menggelar debat kandidat, dengan alasan yang sama. Di tengah pandemi covid-19 ini kerumunan massa harus dihindari. (N-3)