SISTEM perawatan jubah Pangeran Diponegoro yang disimpan di Museum Bakorwil II Kota Magelang, Jawa Tengah, dianggap kurang memadai, sehingga berpotensi cepat rusak dan lapuk.
Ki Roni Sodewo, keturunan ketujuh Pangeran Diponegoro menyebut perawatan oleh pengelola museum masih belum memenuhi standar.
''Perawatan jubah masih menggunakan kapur barus dan digantung di lemari. Ini membuatnya sangat mudah lapuk dan cepat rusak,'' ujarnya di sela Pameran Magelang Tempo Doeloe, kemarin.
Jubah berukuran 162x110 sentimeter berwarna putih kecokelatan itu digantung di kamar pengabadian museum. Sebelumnya, Roni telah meminta agar jubah yang menjadi saksi sejarah perang Jawa pada 1825-1830 itu dirawat di Museum Nasional Jakarta.
''Akan lebih baik jika jubah disatukan dengan semua peninggalan Pangeran Diponegoro di Museum Nasional, seperti tombak dan tongkat.''(TS/N-3)