PLBN Sei Pancang Siap Jadi Ikon Baru Perbatasan Indonesia-Malaysia

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Sei Pancang. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, tempat tersebut bakal menjadi ikon pada pintu gerbang masuk perbatasan Indonesia-Malaysia di Provinsi Kalimantan Utara

"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang keluar masuk Indonesia, namun akan menjadi pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," ujar Basuki dalam website resmi PUPR.

Baca juga: Pembangunan 11 PLBN Rampung Akhir Tahun

Pembangunan PLBN Terpadu Sei Pancang yang berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sabah, Malaysia Timur dimulai sejak 24 Februari lalu dan ditargetkan kelar pada 17 Juli tahun depan.

Progres pembangunan PLBN tersebut baru 27% dengan item pekerjaan preliminaries dan gabion wall lapis polimer serta mendatangkan sejumlah materail seperti batu, kawat gabion, dan cerucuk.

Basuki mengatakan, anggaran yang digelontorkan ialah Rp226,18 miliar dari APBN melalui skema Multi Years Contract (MYC) tahun 2020-2021.

Area PLBN Sei Pancang memiliki luas lahan 68.169 m2 akan dibangun zona inti dan zona pendukung yang meliputi bangunan utama setinggi 3 lantai seluas 5.613 m2, mess pegawai setinggi 2 lantai dengan luas 1.904 m2, dan Wisma Indonesia setinggi 2 lantai seluas 1.888 m2.

Basuki mengatakan, Pembangunan PLBN ini dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kalimantan Utara Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan kontraktor pelaksana PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

PLBN Terpadu Sei Pancang merupakan 1 dari 4 PLBN yang dibangun Kementerian PUPR di Provinsi Kalimantan Utara. Tiga PLBN Terpadu lainnya adalah Long Midang dan Labang di Kabupaten Nunukan serta Long Nawang di Kabupaten Malinau. (Ins/A-1)