Melawan Pandemi Perbanyak Tes Cepat

TES cepat dan tes swab dipilih dua daerah di pantura Jawa Barat untuk memerangi pandemi. Keduanya, yakni Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu, saat ini memberlakukan pembatasan sosial berskala besar proporsional.

"Kami sudah memiliki peranti untuk melakukan tes cepat bagi 2.400 warga dan tes swab untuk 4.642 orang. Jumlah itu mencapai 1,36% dari total penduduk," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Edy Sugiarto, kemarin.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu juga sudah menggelar tes swab di Sport Center Indramayu dengan sampel 86 orang, Pasar Karangampel 155, Pasar Jatibarang 155, serta Pasar Baru 126.

"Sejauh ini, hasil seluruh tes negatif," kata juru bicara Gugus Tugas Deden Bonni Koswara. Pemerintah Kota Malang juga bergerak cepat setelah mendapat bantuan 1.000 alat tes cepat dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Tes dilakukan di Pasar Besar. Hasilnya tiga orang reaktif.

"Mereka diminta melakukan isolasi mandiri. Tes kedua akan dilakukan akhir pekan," kata Wali Kota Sutiaji. Menurut dia, tes cepat merupakan upaya pihaknya untuk meminimalkan penyebaran covid-19. Itu juga diperuntukkan mendeteksi keberadaan orang tanpa gejala.

Tes swab massal juga masih berlangsung di Pasar Raya Padang. Saat ini, aksi itu sudah memasuki tahap ketiga. Sebanyak 738 pedagang mengikuti dan dua di antaranya positif terjangkit. Pasar Raya Padang merupakan klaster penularan terbesar di Sumatra Barat. Sampai awal Juni ada 113 kasus positif dan tiga orang di antaranya meninggal dunia. "Kami ingin segera memutus klaster Pasar Raya," tekad Kepala Dinas Perdagangan Andree Algamar.

Sementara itu, Dinas Perhubungan Bali justru menyetop tes cepat gratis yang diberlakukan di Terminal Sri Tanjung, Banyuwangi, bagi sopir dan kenek yang hendak masuk ke Bali. (UL/BN/YH/OL/N-2)