Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Bocah Pemeran Video Porno Diiming-imingi Mainan Playstation

Octavianus Dwi Sutrisno
08/1/2018 21:34
Bocah Pemeran Video Porno Diiming-imingi Mainan Playstation
(ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

SUTRADARA video porno yang melibatkan anak-anak dan wanita dewasa di Bandung mengaku mendapat imbalan Rp31 juta. Uang tersebut dibayarkan oleh R, warga Rusia, pemesan video.

Menurut F, uang yang diterimanya telah dibagi kepada seluruh pemeran dan pihak yang terlibat dalam pembuatan video. Jumlah uang yang diterima masing-masing orang berbeda.

"Untuk tiga anak laki-laki yang menjadi pemeran masing-masing mendapatkan Rp200 ribu hingga Rp300 ribu. Mereka juga mendapatkan tambahan mainan Playstation. Sedangkan ibu kandung korban mendapat Rp500 ribu," kata Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, saat menggelar keterangan resmi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Senin (8/1).

Agung menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih mengidentifikasi pemesan video porno tersebut. Pasalnya, seluruh data telah dihapus pelaku.

"Ada dua orang, yaitu R dari Rusia dan N dari Kanada," ucapnya.

Menurut Agung, enam pelaku yang kini telah ditangkap nekat memproduksi video porno karena faktor ekonomi.

"Mereka diiming-imingi sejumlah uang," bebernya.

Sebelumnya, polisi menangkap enam pelaku pembuatan video porno di Bandung. Video yang tersebar melalui media sosial pada Desember 2017 itu menjadikan wanita dewasa dan anak laki-laki sebagai pemeran.

Pelaku masing-masing ialah F yang berperan sebagai sutradara; APR dan IM sebagai perekrut sekaligus pemeran; serta SR sebagai perekrut. Polisi juga membekuk dua perempuan yang merupakan ibu kandung para bocah yang berperan dalam film tersebut. Keduanya berinisial SS dan HE.

Bocah yang terlibat dalam film itu ada tiga orang. Mereka ialah DN, 9; SP, 11; dan RD, 9. Ketiganya masih duduk di bangku SD. Kini, ketiga bocah itu berada dalam penanganan unit PPA Polda Jabar. Mereka trauma atas kejadian tersebut. (MTVN/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya