Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Jangan Salah Posisi Menggendong Bayi dengan Kain Jarik

Eva Pardiana
06/8/2017 21:45
Jangan Salah Posisi Menggendong Bayi dengan Kain Jarik
(MI/Eva Pardiana)

POSISI menggendong bayi yang selama ini dipraktikkan para ibu dinilai keliru, untuk itu Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Lampung mengedukasi para ibu tata cara menggendong anak yang aman dengan menggunakan kain jarik.

Kegiatan edukasi yang berlangsung di Gedung Serba Guna Universitas Lampung Unila, Minggu (6/8) ini merupakan kerjasama AIMI Lampung dengan komunitas Lampung Baby Wear dalam rangka perayaan pekan ASI se-dunia.

Mentor gendong bayi dari Komunitas Lampung Baby Wear Silvia Listiana mengatakan menggendong bayi tidak hanya bertujuan memudahkan ibu membawa sang buah hati, tapi juga cara mendekatkan ibu dan anak. Sama halnya seperti menyusui.

Silvia memaparkan ada 6 posisi yang harus diperhatikan saat menggendong. Pertama, gendongan tidak terlalu menekan dan tidak terlalu longgar. Posisi anak harus dibuat senyaman mungkin.

Kemudian, posisi anak harus dapat dilihat setiap saat, agar ibu mudah mencium si buah hati kapanpun. Lalu, posisi dagu dekat dengan dada ibu serta posisi punggung tertopang dengan benar.

"Terakhir, posisi kaki membentuk M dan tulang punggung membentuk posisi J dan posisi S," kata Silvia.

Ketua AIMI Lampung Upi Fitriati mengatakan sosialisasi menggendong dengan jarik merupakan puncak dari rangkaian kegiatan AIMI di Lampung dalam rangka pekan ASI se-dunia.

Sebelumnya AIMI menggelar sosialisasi menyusui di tiga puskesmas di Bandar Lampung yaitu Puskesmas Palapa yang merupakan titik miskin perkotaan, Puskesmas Panjang, dan Puskesmas Kampung Sawah.

"Kami berharap semua pihak dapat mendukung ibu menyusui untuk menyukseskan peningkatan angka anak menyusu di Indonesia khususnya di Lampung," pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya