11 Kuda Asal Belanda Penuhi Syarat Masuk RI

Sebanyak 11 ekor kuda asal Belanda dinyatakan memenuhi persyaratan untuk masuk ke Indonesia. Kepastian ini disampaikan oleh Badan Karantina Indonesia (Barantin) setelah melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan dan administrasi secara menyeluruh.

"Tim telah melakukan tindakan karantina untuk memastikan kuda-kuda tersebut sehat dan bebas penyakit," ujar Kepala Barantin Sahat M. Panggabean saat meninjau instalasi karantina hewan (IKH) di Satuan Pelayanan Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Jumat (14/2).

Baca juga : Penemuan Koin Cunobelin: Bukti Rampasan Perang Romawi di Britania

Dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (15/2), Sahat menjelaskan bahwa pemeriksaan melibatkan pengecekan dokumen, kesehatan fisik, dan pengujian laboratorium. Karantina Banten menerapkan lima pengujian dengan metode ELISA untuk mendeteksi penyakit seperti anemia infeksius kuda (EIA), dourine, glanders, influenza kuda (EI), dan strangles.

Selain itu, identitas kuda dipastikan melalui pemindaian mikrocip di bagian leher, guna mencocokkan dengan Health Certificate dan paspor hewan. "Mikrocip ini mempermudah pemantauan kesehatan dan menjamin ketertelusuran (traceability) kuda," jelas Sahat.

Ia menegaskan, proses karantina diterapkan secara ketat pada tahap preborder, at border, dan post-border. Kuda-kuda tersebut diasingkan dan diamati selama 14 hari untuk memastikan kesehatannya sebelum dilepas.

Baca juga : Kuda Indonesia Naik Kelas! Begini Strategi Jitu Kementan dan Pordasi

Kepala Karantina Banten, Duma Sari M. Harianja, menambahkan bahwa pemeriksaan dilakukan di dua lokasi: lima ekor di IKH Soekarno-Hatta dan enam lainnya di Jakarta International Equestrian Park Pulomas. "Petugas memastikan kelengkapan dokumen, memeriksa fisik, dan memantau perkembangan kesehatan kuda selama masa karantina," ungkap Duma.

Menurut data Best Trust (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology), sepanjang 2024 terdapat 21 kali pemasukan kuda dengan total 131 ekor dari Belanda, Australia, dan Luksemburg, mayoritas untuk keperluan hobi.

Turut hadir dalam kegiatan ini Plt. Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BBUSKHIT) Risma J.P. Silitonga beserta jajaran Karantina Banten. (Z-10)