Ruas Parimeter Utara Bandara Soetta Ditutup Akibat Banjir, Ini Kondisi Terkininya!

HUJAN lebat yang mengguyur wilayah Tangerang pada Selasa (28/01) malam menyebabkan banjir yang merendam beberapa titik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), termasuk ruas Parimeter Utara yang hingga saat ini masih ditutup. Polresta Bandara Soetta melaporkan bahwa banjir membuat jalur Pos 25 Utara arah Jalan Prancis tidak dapat dilalui kendaraan.

Menurut Kasie Humas Polresta Bandara Soetta, Ipda Septian Wahyudi, terdapat tujuh titik ruas jalan menuju terminal bandara yang terdampak banjir. Titik-titik tersebut meliputi Terminal 2D, Terminal 2F, terowongan jalan P2, dan Jalur Soewarna Gudang DHL.

Baca juga : Banjir di Jakarta Barat 16 Kelurahan Terendam, Warga Mengungsi

Selain itu, banjir juga merendam ruas jalan depan Rumah Makan Mang Engking, Area Cargo Depan Gudang RPX, Terowongan Perimeter Selatan, dan Pintu Masuk Gapura.

"Ketinggian air di beberapa titik mencapai 50-60 sentimeter, atau lebih dari setengah meter," ujar Septian dikutip dari Antara, Rabu (29/1).

Meskipun begitu, petugas berhasil mengatasi banjir di enam dari tujuh titik tersebut dalam waktu 1 hingga 2 jam setelah hujan reda.

Baca juga : Banjir Jakarta Mulai Surut, Tersisa 33 RT yang Masih Terendam

Dalam penanganan banjir ini, sekitar 100 personel dikerahkan untuk memastikan keamanan dan kelancaran aktivitas di Bandara Soetta.

"Kondisi saat ini sudah berangsur normal hingga menjelang siang hari," tambah Septian.

Dampak Banjir di Bandara Soekarno-Hatta Terhadap Mobilitas Penumpang 

Banjir yang merendam akses menuju bandara tentunya berdampak pada mobilitas penumpang dan operasional bandara.

Baca juga : 280 Warga Rorotan Dievakuasi dengan Truk Peti Kemas karena Banjir Jakarta

Para pengguna jasa penerbangan disarankan untuk memantau informasi terkini terkait kondisi akses menuju bandara dan mempertimbangkan waktu tempuh ekstra.

Bandara Soekarno-Hatta, sebagai salah satu bandara tersibuk di Indonesia, telah menyiapkan langkah antisipasi menghadapi banjir, termasuk perbaikan drainase dan peningkatan sistem pengelolaan air hujan.

Dengan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, upaya mitigasi bencana menjadi prioritas utama untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan penumpang. (Ant/Z-10)