Polres Jaksel Gagalkan Distribusi 26 Ton Liter Minyak Goreng Ilegal

POLRES Jakarta Selatan menggagalkan distribusi 26 ton liter minyak goreng ilegal. Hal itu diungkapkan Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi Susianto, Sabtu (26/2).

"Yang kami temukan ada 26 ribu kilo atau 26 ton liter dan ini memang merupakan minyak goreng premium yang kita tahu berdasarkan permendag itu harga eceran tertingginya 14 ribu," kata Budhi.

Budhi mengemukakan distribusi ilegal minyak goreng ini telah tersebar sebanyak 17 ribu buah. Bahkan, oknum distribusi ilegal minyak goreng menjual dengan harga Rp12.500.

"Kemudian dari produsen ke bawahnya mereka menjual seharga Rp13 ribu," ujarnya.

Tak cuma itu, Budhi mengemukakan mereka bisa menjual hingga Rp17 ribu. Oknum distribusi minyak goreng ilegal ini, lanjut Budhi, telah berjalan sejak bulan Januari atau saat adanya kelangkaan minyak goreng di Indonesia.

Baca juga: Polres Jakbar Bentuk Tim Khusus Usut Kelangkaan Minyak Goreng

Dari pengungkapan kasus, pihaknya mengamankan delapan orang yang saat ini statusnya masih dalam pemeriksaan.

"Saksi kami dalami apakah ada dugaan tindak pidana dalam peristiwa ini dan kalau memang nanti ada, nanti siapa yang harus bertanggung jawab," tuturnya.

Saksi tersebut termasuk pemilik perusahaan untuk diulik terkait data penyebaran minyak goreng ilegal.

Sebelumnya, Polres Jakarta Selatan membentuk tim khusus guna mengusut adanya minyak goreng langka di beberapa pasar.

"Kami menyikapi adanya kelangkaan minyak goreng di pasaran. Oleh karena itu, kami membentuk tim khusus yang kami tugaskan untuk melakukan penyelidikan," ungkap Kapolres Jaksel.(OL-5)