Tarif Tes PCR Klinik di Depok Ini Turun ke Rp480 Ribu

ARAHAN Presiden Joko Widodo mengenai penurunan tarif tes PCR sudah mulai berlaku di daerah contohnya di Depok, Jawa Barat. Klinik Kita Depok yang terletak di Jalan Raya Grogol, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo ini salah satunya yang sudah menurunkan tarif tes PCR.

Semula, tarif tes PCR di klinik ini adalah Rp750 ribu. Kemudian, per 17 Agustus kemarin, tarifnya sudah turun menjadi sebesar Rp480 ribu dan hasilnya akan keluar maksimal 1x24 jam.

Baca juga: Bareng Mahasiswa, Gerakan Berbagi Sebar Ribuan Sembako di Pulau Seribu

"Ya kita sudah ikuti penurunan tarif karena sudah ada surat edaran resmi dari Kementerian Kesehatan. Info suratnya diberikan langsung oleh kolega saya yang bekerja di Kemenkes," kata Direktur Klinik Kita Depok, Nurul Hidayati, saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (18/8).

Nurul mengatakan, untuk menyelenggarakan tes PCR, pihaknya bekerja sama dengan sebuah laboratorium. Keputusan cepat mengenai penurunan tarif tes PCR ini dilakukan dengan memperhatikan arahan dari Presiden beberapa hari sebelum edaran dari Kemenkes terbit.

"Jadi awalnya saya melihat ada pengumuman presiden soal penurunan tarif itu. Lalu saya pun berkoordinasi dengan lab rekanan bagaimana supaya harganya bisa di-review kembali. Mereka mengatakan akan segera mengambil keputusan jika suratnya sudah terbit. Begitu surat terbit saya tanyakan kembali dan mereka siap untuk menurunkan harga. Kami pun ikut turunkan harga," jelasnya.

Nurul mengatakan, pertimbangan memberikan harga yang terjangkau untuk tes PCR adalah karena ingin membantu warga agar dapat menjangkau tes untuk diagnosis covid-19.

"Ya kami hanya ingin agar warga itu mudah, tidak perlu pergi ke laboratorium yang jauh, yang mahal agar bisa tes PCR. Jadi mudah-mudahan dengan kami memberikan harga tes yang murah, masyarakat bisa menjangkau dan penanggulangan covid bisa cepat," ungkapnya.

Di sisi lain, dengan penurunan harga tes ini belum terlihat adanya peningkatan jumlah pendaftar tes. Untuk melakukan tes PCR di Klinik Kita Depok diwajibkan mendaftar secara daring melalui WhatsApp.

Nurul menyebutkan, belum meningkatnya pendaftar bisa disebabkan beberapa hal seperti kasus covid-19 di Depok dan Jakarta yang sudah cukup menurun sehingga membuat warga yang harus melakukan tes karena keperluan tracing maupun diagnosis jadi menurun.

"Lalu PPKM masih ada jadi keperluan orang untuk tes untuk bermobilitas ke daerah lain bahkan ke luar negeri masih terbatas. Kan orang mau tes PCR biasanya alasannya tiga itu, untuk tracing, untuk diagnosis ketika dia merasa ada gejala, dan untuk kebutuhan perjalanan," imbuhnya. (OL-6)