Ahok Dukung Perpanjangan Uji Coba Penghapusan 3 In 1

GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan uji coba penghapusan kebijakan 3 in 1 di jalan-jalan protokol di wilayah ibu kota memang sebaiknya diperpanjang.

"Memang harus diperpanjang masa uji cobanya (penghapusan 3 in 1). Karena uji coba kemarin itu kan hanya untuk mengukur pertambahan volume kendaraan," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (15/4).

Menurut Ahok, seharusnya bukan hanya pertambahan volume kendaraan yang diukur dalam uji coba tersebut, tetapi juga kecepatan tiap-tiap kendaraan.

"Jadi, bukan hanya jumlah kendaraannya saja yang diukur, bertambah atau berkurang, tapi juga kecepatannya. Lagi pula, uji coba itu masih menjadi euforia bagi pengendara, makanya pengendara tertarik untuk melintas di jalan protokol," ujar Ahok.

Dia menuturkan penerapan kebijakan 3 in 1 saat ini kurang efektif dalam mengurangi kemacetan. Terlebih, kondisi kemacetan itu semakin parah karena banyaknya pengendara yang menggunakan jasa joki 3 in 1.

"Ketika 3 in 1 diberlakukan, banyak juga yang terjebak macet. Tapi sekarang bukan masalah kemacetannya, tapi masalah sosialnya, yaitu banyaknya joki, apalagi sambil bawa anak-anak di bawah umur dan bayi. Itu masalahnya," tutur Ahok.

Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta bersama dengan Ditlantas Polda Metro Jaya telah memutuskan untuk memperpanjang masa uji coba penghapusan 3 in 1 hingga 14 Mei 2016.

Keputusan tersebut diambil setelah keduanya bersama-sama menggelar rapat evaluasi hasil uji coba 3 in 1 yang telah dilaksanakan pada 5 hingga 8 April 2016 dan 11 hingga 13 April 2016. (Ant/OL-3)