2.300 Penumpang Stasiun Senen Pakai GeNose untuk Tes Covid-19

SEBANYAK 2.300 penumpang di Stasiun Senen telah menggunakan GeNose C19 sebagai alat untuk mendeteksi covid-19.

Sementara untuk Sabtu (6/2) pukul 15.00 terdapat sekitar 700 calon penumpang yang memggunakan layanan GeNose.

Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops 1 Jakarta Eva Chariunnisa mengatakan hasil tes covid-19 itu digunakan sebagai syarat untuk melakukan perjalanan jauh melalui kereta api.

 

"Secara total sejak tanggal 3 Februari sampai kemarin tanggal 5 Februari, layanan Genose ini sudah dipakai sekitar 2.300 penumpang," kata Eva di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (6/2).

 

Berdasarkan pantauan Media Indonesia di lapangan, terlihat puluhan penumpang telah memadati tempat tes GeNose.

Penumpang harus memastikan dirinya sehat dan membawa tiket kereta api untuk bisa tes GeNose. Selain itu, penumpang juga dianjurkan tidak makan atau minum serta merokok 30 menit sebelum pengambilan sampel nafas.

 

Setelah itu, penumpang akan dilayani oleh petugas dan diarahkan untuk mendaftar dan menunggu hingga nama dipanggil. Kemudian setelah meniup kantong yang disediakn lalu menunggu 15 hingga 20 menit hingga hasilnya keluar.

 

Eva mengatakan normalnya waktu yang diperlukan untuk membaca hasil tesnya tidak sampai lima menit. Namun, panjangnya antren saat tes menggunakan GeNose memang tak bisa dielakkan. Apalagi pada Jumat menjelang akhir pekan.

 

"Kalau membaca hasil tes saja memang 3 menit, tapi menghitung penumpang antre, kemudian ditiup, kemudian dia menunggu hasilnya diprint lainnya, yaitu sekitar 15 menit kalau normal. Kalau penggunanya ini lebih padat akan lebih panjang layanannya," kata Eva.

 

Maka dari itu, untuk mengurangi kepadatan antrean saat tes dan menghindari kerumunan, ia mengimbau penumpang datang untuk tes GeNose sehari sebelum keberangkatan. Selain mengantisipasi kerumunan, ia mengatakan penumpang berpotensi ketinggalan kereta jika memilih tes beberapa jam sebelum keberangkatan, karena antrean yang panjang.

 

"Kalau tidak memberikan waktu luang akan tertinggal kereta nantinya, kita tidak bisa prediksi," kata Eva.

 

Selain itu, untuk meningkatkan layanan, pihaknya hari ini menambah 4 perangkat GeNose dan secara keseluruhan kini terdapat 10 perangkat yang beroperasi.

 

Lebih lanjut, Eva mengatakan bagi penumpang yang hasil tesnya dinyatakan positif akan ditangani oleh petugas PT KAI. Penumpang akan diisolasi sementara dan selanjutnya akan dirujuk ke rumah sakit atau Puskesmas yang terintegrasi Satgas Covid-19.

 

Ia mengatakan pihaknya akan membatalkan keberangkatan penumpang yang positif tersebut. Ia juga memastikan biaya perjalanan tersebut akan dikembalikan.

 

"Yang bersangkutan tidak akan diperkenankan melakukan perjalanan. Tiketnya langsung dibatalkan dibantu oleh petugas, dan ini akan dikembalikan penuh biayanya," kata Eva.

 

Sementara itu, salah satu penumpang Agung Yusnizar, 20, mengaku dimudahkan dengan adanya GeNose. Agung yang akan berangkat menuju Surabaya itu mengaku hanya menunggu waktu sekitar 20 menit untuk mendapatkan hasil tesnya dan bisa melanjutkan perjalanan.

 

"Menunggunya tidak lama, tidak seperti hasil antigen. Terus murah juga hanya Rp20 ribu," kata Agung.

 

Mahasiwa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengaku bangga dengan penemuan para ahli dari Universitas Gadjah Mada ini. Ia mengatakan dengan uji coba yang mudah dilakukan dan tingkat akurasi mencapai 97 persen dapat menjadi alat yang mendeteksi penyebaran covid-19.

 

"Tentunya bangga dengan penemuan anak bangsa ini. Dengan harga yang murah dan mudah juga saya harap bisa diperbanyak, ya," tandas Agung. (OL-8)