Kawasan 3 in 1 akan Disulap jadi Kawasan Tertib Lalu Lintas

DINAS Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta berencana menguji coba penghapusan kebijakan 3 in 1, yang diterapkan untuk membatasi mobil pribadi di jalur tertentu, pada 5-8 April dan 11-13 April.

Beberapa langkah telah disiapkan untuk melihat sejauh mana ujicoba tersebut berjalan efektif.

Kepala Dishubtrans DKI Andri Yansah mengatakan, kawasan yang biasa menerapkan 3 in 1 akan dijadikan kawasan tertib lalu lintas (KTL). Hal itu, kata Andri, untuk bisa meminimalisasi terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.

"Itu untuk kita mengantisipasi laka lalu lintas, kawasan itu harus bebas pengeteman, parkir yang mengganggu lalu lintas. Setiap harinya kami turunkan 300 personel di luar kepolisian," kata Andri saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (2/4).

Andri melanjutkan, jika memang nantinya terjadi penumpukan kendaraan di kawasan 3 in 1, pihaknya tengah memetakan jalur alternatif untuk bisa dilalui kendaraan saat rekayasa lalu lintas dilakukan.

Saat ini, pihaknya menerjunkan tim khusus yang ditugaskan untuk memetakan jalur mana saja yang bisa dijadikan jalan alternatif.

"Jika terjadi stuck, pada hari ini (Sabtu) dan minggu kita sudah tugaskan tim untuk mengantisipasinya dengan memetakan jalan alternatif, kita laporkan semua nanti sebelum pelaksanaan uji coba," ujarnya.

Tak hanya itu, langkah lain yang dilakukan yakni berkoordinasi dengan PT Trans-Jakarta untuk meminta penambahan armada di jalur yang diterapkan 3 in 1.

"Kami siapkan untuk memperbanyak headway (waktu kedatangan) Trans-Jakarta dengan memperbanyak armada. Hal itu untuk menarik warga beralih menggunakan transportasi umum."

Andri menambahkan, warga juga bisa beralih ke transportasi umum dengan 50 armada bus sekolah yang disiapkan beroperasi di jalur 3 in 1. Bus sekolah itu, kata Andri, bisa dimanfaatkan warga secara gratis. (Mal/OL-5)