ABK WNI Meninggal Dunia akibat Kapal MV Serdal di Seychelles

KEMENTERIAN Luar Negeri RI (Kemenlu) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Antananarivo saat ini tengah menangani kasus kecelakaan laut yang menimpa kapal niaga MV Serdal di perairan Seychelles, yang mengakibatkan satu anak buah kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia.

Menurut keterangan otoritas setempat, MV Serdal, kapal berbendera Komoro, tengah dalam perjalanan menuju Kepulauan Komoro. 

Namun, pada Kamis (29/5) sekitar pukul 09.00 waktu setempat, kapal tersebut mengalami musibah saat melakukan transit logistik di wilayah perairan dekat Seychelles. 

Baca juga : Indonesia Kecam Serangan Israel terhadap Rumah Sakit di Gaza

"Insiden terjadi akibat cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang muncul secara tiba-tiba, menyebabkan kapal terbalik," demikian dikutip pernyataan resmi Kemlu, Senin (2/6).

Kapal MV Serdal mengangkut total 11 awak kapal yang terdiri dari 9 WNI dan 2 warga negara Nepal. Akibat peristiwa tersebut, satu WNI atas nama MB dinyatakan meninggal dunia, sementara 10 awak kapal lainnya berhasil diselamatkan.

Terima konfirmasi
KBRI Antananarivo telah menerima konfirmasi bahwa perusahaan pemilik kapal menyatakan komitmennya untuk bertanggung jawab penuh terhadap penyelesaian masalah yang timbul dari kecelakaan ini.

Baca juga : Kemenlu Klarifikasi Kabar TKI dalam Peti Es di Vietnam

Mengacu pada peraturan di Seychelles, jenazah almarhum MB saat ini sedang dalam proses otopsi. Sementara itu, tiga dari korban selamat masih menjalani perawatan rawat jalan akibat luka yang mereka alami.

Kemlu dan KBRI Antananarivo terus memberikan pendampingan kepada para WNI terdampak, termasuk membantu proses penerbitan ulang dokumen yang hilang serta mengatur kepulangan mereka ke tanah air. 

Di samping itu, Kemlu dan KBRI juga akan terus memantau proses investigasi yang sedang dilakukan oleh otoritas Seychelles guna mengungkap penyebab pasti dari tenggelamnya kapal MV Serdal. (Fer/I-1)