PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron membantah adanya ketegangan dengan istrinya, Brigitte Macron, setelah beredarnya sebuah video yang menimbulkan spekulasi di media sosial dan dimanfaatkan oleh media pemerintah Rusia serta kelompok sayap kanan di Prancis.

Video tersebut, yang direkam oleh operator kamera Associated Press, memperlihatkan Macron dan Brigitte saat mereka bersiap turun dari pesawat di Hanoi, Vietnam. 

Dalam tayangan itu, tangan Brigitte tampak menyentuh wajah Macron, membuat sang presiden tampak mundur sesaat sebelum akhirnya melambaikan tangan kepada publik.

Baca juga : Mengenal Brigitte Macron, Istri Presiden Prancis Emmanuel Macron

Macron segera menjelaskan bahwa momen tersebut merupakan bagian dari kebiasaan mereka bercanda. “Kami bercanda, seperti yang sering kami lakukan,” kata kepada wartawan di Hanoi seperti dilansir The Guardian, Selasa (27/5).

Macron juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah sering menjadi sasaran salah tafsir di media sosial. 

“Orang-orang pikir saya berbagi sekantong kokain, bertengkar dengan presiden Turki, sekarang saya sedang bertengkar dengan istri saya. Semua ini tidak benar. Semua orang perlu tenang,” tegasnya

Baca juga : Rusia Ejek Macron Terkait Video Viral Pukulan Brigitte

Pejabat Istana Elysee merespons dengan menyebut insiden tersebut sebagai momen kedekatan antara pasangan presiden dan bukan sesuatu yang serius. 

“Mereka sedang bersantai sebelum kunjungan dimulai. Itu candaan yang biasa mereka lakukan. Macron memang suka menggoda istrinya sebelum acara resmi dan Brigitte biasa menanggapi dengan cara seperti itu, Itu bahkan bukan tamparan," kata Sumber lainnya dari Elysee

Meski begitu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, memanfaatkan potongan video tersebut dan menyindir dalam unggahan Telegram-nya bahwa sang presiden telah mendapat pukulan tangan kanan.

Baca juga : Presiden Prancis Emmanuel Macron Bantah Video Viral yang Tampilkan Brigitte Menepis Wajahnya

“Apakah ibu negara memutuskan untuk menghibur suaminya dengan tepukan lembut di pipi dan salah menghitung kekuatannya? Apakah ia ingin memperbaiki kerah bajunya tetapi malah mengenai wajah kekasihnya?” tulis Zakharova dalam nada mengejek, sambil menyindir kemungkinan adanya campur tangan Rusia: 

“Ini petunjuknya, mungkin itu adalah tangan Kremlin," sebutnya.

Tudingan yang dilontarkan terhadap Macron bukan pertama kalinya datang dari kalangan ekstremis. 

Baca juga : Selain Borobudur, Presiden Perancis akan Melihat Kelas Pelatihan Bahasa Prancis di Akmil Magelang

Zakharova dan komentar kontroversial asal AS, Alex Jones, sempat secara keliru menuduh Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menggunakan narkoba dalam perjalanan kereta menuju Kyiv. 

Tuduhan itu disampaikan setelah mereka salah mengartikan tisu kusut sebagai sekantong kokain.

Kesepakatan Strategis Prancis-Vietnam 

Di tengah kontroversi tersebut, kunjungan resmi Macron ke Vietnam membuahkan hasil signifikan. Prancis dan Vietnam menandatangani serangkaian kesepakatan senilai US$10 miliar, mencakup pembelian 20 pesawat Airbus, serta kerja sama di bidang energi nuklir, pertahanan, transportasi kereta dan laut, teknologi satelit dan produksi vaksin.

Kunjungan ini menjadi kunjungan resmi pertama oleh pasangan presiden Prancis ke bekas koloni tersebut dalam hampir satu dekade, dan berlangsung di tengah ketegangan perdagangan global yang dipicu oleh tarif dari Amerika Serikat (AS) di era kepemimpinan Donald Trump. (H-4)