Israel Dukung Usulan AS Perpanjang Fase Pertama Gencatan Senjata

ISRAEL menyatakan setuju untuk melakukan gencatan senjata sementara di Gaza, Palestina, selama bulan Ramadan dan Paskah. Persetujuan Israel menyusul usulan dari Utusan Timur Tengah AS Steve Witkoff, beberapa jam setelah fase pertama gencatan senjata berakhir.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan setengah dari tawanan di Gaza, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal akan segera dibebaskan.

"Tawanan yang tersisa akan dibebaskan setelah gencatan senjata permanen tercapai," kata kantor PM Israel dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari TRT World, Minggu (2/3).

Baca juga : Investigasi: Editor Senior BBC terkait CIA dan Mossad

Dikatakan, Witkoff mengusulkan perpanjangan gencatan senjata setelah menilai masih diperlukan waktu tambahan untuk negosiasi gencatan senjata permanen.

Pernyataan tersebut memberi Israel hak untuk melanjutkan perang setelah 42 hari jika perundingan tidak mengalami kemajuan. Pihaknya mengeklaim Israel telah menerima usulan untuk membebaskan tawanan tetapi Hamas belum menerimanya.

Pernyataan tersebut menekankan jika Hamas mengubah posisinya dan menerima rencana yang diusulkan oleh Witkoff, Israel akan segera memulai negosiasi mengenai rincian fase kedua.

Baca juga : Houthi, Iran, Hamas Kecam Israel Serang Fasilitas Sipil Yaman

Hamas, mediator Mesir dan Qatar, serta Witkoff belum mengomentari pernyataan Israel tersebut.

Juru bicara kelompok perlawanan Palestina Hazem Qassem menegaskan kembali dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berkomitmen untuk melaksanakan semua tahap perjanjian.

Perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan telah berlaku sejak Januari, menghentikan perang genosida Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 48.360 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan. (Fer/I-1)