PBB Kecam Serangan Israel ke Libanon

PBB sangat terganggu dengan serangan terhadap pekerja penyelamat Libanon. Pasalnya serangan itu turut menargetkan fasilitas kesehatan dan menewaskan 10 tenaga medis.

“Peristiwa tragis dalam 36 jam terakhir telah mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka di Libanon selatan. Sebanyak 11 warga sipil tewas dalam satu hari, termasuk 10 paramedis,” kata Koordinator Badan Kemanusiaan PBB Imran Riza dalam sebuah pernyataan.

Kelompok pejuang Libanon mengatakan tiga serangan terpisah Israel, Rabu (27/3), termasuk terhadap sebuah pusat kesehatan di desa perbatasan Habariyeh, menewaskan 11 warga sipil.

“Serangan terhadap layanan kesehatan melanggar hukum kemanusiaan internasional dan tidak dapat diterima,” kata Riza dalam keterangannya.

Amerika Serikat (AS) telah meminta Israel dan Libanon memulihkan ketenangan. Baku tembak baru antara kedua negara itu dinilai Washington menambah pelik kondisi keamanan di Timur Tengah.

“Memulihkan ketenangan di sepanjang perbatasan tetap menjadi prioritas utama bagi Presiden (Joe) Biden dan bagi pemerintahannya dan ini harus menjadi hal yang paling penting, kami yakin, juga bagi Lebanon dan Israel,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.

Selain di Libanon, Israel juga melancarkan serangan ke Suriah. Dua orang terluka dalam serangan udara Israel di luar Damaskus.

Serangan itu menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal sipil dan juga mengakibatkan beberapa kerusakan material. (France24/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Thalatie Yani