Malaysia Janji Lindungi Buruh Migran Indonesia hingga Dukung IKN Nusantara

MALAYSIA menyatakan komitmen dalam perlindungan terhadap buruh migran Indonesia. Negeri jiran ini juga mendukung pemerataan ekonomi Indonesia melalui pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Nusantara. 

"Saya menyampaikan penghargaan Malaysia kepada ibu Menlu atas sumbangan tenaga kerja Indonesia dan kontribusi mereka kepada pembangunan sosial ekonomi Malaysia serta kehidupan seharian rakyat Malaysia," kata Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abd Kadir saat memberikan keterangan resmi secara virtual usai melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis (29/12). 

Baca juga: RI Minta Malaysia Lindungi dan Penuhi Hak Pekerja Migran

Ia mengatakan Indonesia dan Malaysia sudah menandatangani kesepakatan mengenai perlindungan terhadap buruh migran pada 1 April 2022. Dia memastikan bahwa kesepahaman itu akan terus diimplementasikan oleh pemerintah Malaysia. 

Menurut dia, pemerintahan Malaysia di bawah Perdana Menteri Anwar Ibrahim akan memperhatikan pekerja asal Indonesia. Termasuk pula dalam memberikan perlindungan dan keadilan hukum. 

"Supaya keadilan dapat ditegakkan dengan berlandaskan perundangan yang ada," tegasnya. 

Zambry menambahkan Indonesia merupakan sahabat sejati Malaysia. Selain berasal dari rumpun bangsa yang sama, kedua negara juga memiliki perjalanan sejarah yang saling bersinggungan. 

Lawatannya ini merupakan awal dari penguatan kerja sama Indonesia dan Malaysia. Pada awal Januari Anwar Ibrahim akan bertamu ke Indonesia untuk bertemu Presiden Jokowi. 

Dia mengatakan Malaysia menginginkan Indonesia semakin maju. Komitmen itu akan diwujudkan dengan dukungan dalam pembangunan IKN Nusantara. 

"Saya percaya bahwa pembangunan IKN Nusantara akan memberi peluang kepada Malaysia dan Indonesia, untuk meningkatkan hubungan ekonomi melalui kerja sama dan sektor ekonomi," kata dia. 

Dia juga mendukung Indonesia sebagai Ketua ASEAN pada 2023. Menurut dia Malaysia siap mensukseskan kepemimpinan Indonesia di ASEAN seperti dalam menyelesaikan masalah di Myanmar. (OL-6)