Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Koalisi Arab Memulai Operasi Darat

MI/Andhika Prasetyo
05/5/2015 00:00
Koalisi Arab Memulai Operasi Darat
(AFP PHOTO / SALEH AL-OBEIDI)
KOALISI pimpinan Arab Saudi yang memerangi pemberontak di Yaman mengirim pasukan khusus ke Kota Aden, Yaman, Minggu (3/4). Masuknya pasukan darat tersebut ke Yaman menjadi yang pertama sejak mereka meluncurkan serangan udara pada 26 Maret lalu. Hal itu diungkapkan pemerintah Yaman yang mengatakan beberapa puluh tentara koalisi telah mendarat di bagian selatan negara tersebut untuk merebut kembali Bandara Internasional Aden yang kini dikuasai pemberontak. Salah satu anggota pasukan loyalis Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi mengatakan pasukan darat yang baru dikerahkan itu akan membantu pasukan pemerintah dalam memerangi kelompok Houthi dan pasukan mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.

"Beberapa pasukan darat dari koalisi telah masuk ke wilayah Aden dan beberapa kekuatan lainnya sedang dalam perjalanan," ujar salah satu pejabat pemerintah Yaman yang enggan disebut identitasnya. "Pasukan tersebut akan mendukung pasukan pemerintah yang bertarung di sekitar bandara yang kini dikuasai pemberontak," lanjutnya. Seorang wartawan AFP juga menguatkan bukti tersebut dengan melihat beberapa orang di sekitar bandara mengenakan pakaian ala militer dan helm, serta membawa persenjataan canggih. Salah satu komandan pasukan mengatakan puluhan pasukan koalisi telah berada di Kota Aden. "Sekitar 30 tentara koalisi dikerahkan untuk mengawasi operasi merebut bandara internasional."

Membantah
Dalam menanggapi hal tersebut, juru bicara koalisi Brigadir Jenderal Ahmed Assiri enggan berkomentar dan membantah pasukan koalisi telah masuk ke Yaman. "Saya dapat meyakinkan Anda bahwa tidak ada pasukan koalisi yang menginjakkan kaki di tanah Aden," ujar Ahmed. Namun, ia juga mengatakan semua hal bisa terjadi. "Bagaimanapun, pasukan koalisi tidak akan mengampuni setiap upaya mendukung pemberontakan. Jika pasukan itu memang datang, kami pasti akan meraih hasil positif di bawah sana," imbuhnya. Keadaan di Aden kembali memanas seiring dengan terjadinya lagi pertempuran antara pasukan koalisi dan pemberontak Houthi pada akhir pekan lalu.

"Pesawat-pesawat tempur koalisi kembali menggempur posisi pemberontak di bandara internasional Minggu lalu," kata seorang pejabat militer pro-Hadi. Petugas medis di Aden mengatakan setidaknya 18 orang, yang sebagian besar merupakan warga sipil, tewas sejak Sabtu (2/4). Sebanyak 65 orang lainnya luka-luka. Sebelumnya, pasukan koalisi mengatakan akan mengakhiri serangan udara di Yaman pada 21 April dan akan mulai memasuki fase baru yang dijuluki Pembaruan Harapan. Fase tersebut akan fokus pada upaya politik, pengiriman bantuan dan memerangi terorisme. Namun, pada kenyataannya, serangan masih terus dilakukan Setidaknya 1.200 orang telah tewas dan ribuan lainnya luka-luka sejak pasukan koalisi mulai melancarkan serangan udara di Yaman akhir Maret lalu.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya