Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Tidak Harus Berkulit Putih untuk Selamatkan Dunia

AFP/Qz/DW/Haufan Hasyim Salengke/I-1
23/1/2016 08:00
Tidak Harus Berkulit Putih untuk Selamatkan Dunia
(AFP/STEFAN HEUNIS)

SEJUMLAH penggemar menyebut barisan superhero itu 'Avengers Afrika'--merujuk pasukan Avengers yakni tim superhero fiksi Amerika Serikat yang diterbitkan Marvel Comics.

Sebagaimana tim Avengers aslinya, pasukan Avengers Afrika terdiri dari sederet jagoan.

Dari Guardian Prime yang bertenaga super dan saat tidak sedang menjelma jadi jagoan, dia bekerja sebagai desainer fesyen, hingga Hilda Avonomemi Moses yang merupakan perempuan asal kampung terpencil dengan kekuatan bisa melihat roh, juga Marcus Chigozie, remaja pemberang yang bisa bergerak dengan kecepatan supersonik.

Adalah Jide Martins, 37, pendiri perusahaan startup Comic Republic di Lagos, Nigeria, yang menciptakan tim berjuluk Avengers Afrika itu untuk menandingi tokoh superhero yang sudah mendunia seperti Iron Man, Batman, Superman, atau Spiderman.

"Banyak orang muda tidak benar-benar memiliki ikon yang bisa digandrungi. Lalu saya pikir apa yang cocok untuk kaum muda dan sekaligus bisa kita gunakan untuk mengajarkan mereka melakukan hal yang benar?" tutur Martins.

Lagi pula, lanjut dia, "Kita kan tidak harus menjadi orang berkulit putih untuk menyelamatkan dunia." Maka lahirlah barisan superhero berkulit hitam asli Nigeria.

Pada 2013, Martins menerbitkan edisi pertama komik Guardian Prime.

Sosok itu berkostum hijau-putih, selaras dengan bendera Nigeria.

Dalam kisahnya, Guardian Prime harus menyelamatkan dunia dari serangan alien bernama Decauru.

Sejak karakter itu diluncurkan, jumlah pembaca komik terbitan Comic Republic melonjak dari 100 menjadi 28 ribu.

Selain Martins, ada pula Roye Okupe, 30, juga di Lagos.

Dia menciptakan novel grafis berjudul EXO, The Legend of Wale Williams yang berlatar kota fiksi Lagoon City, terinspirasi dari Kota Lagos di masa depan yang marak dengan aksi korupsi dan pemberontakan kelompok ekstremis.

"Jika ada superhero dari Nigeria yang diciptakan 10 tahun lalu, mungkin orang tidak akan peduli. Namun sekarang, ini merupakan industri yang populer dan orang menghendaki keragaman," ucapnya.

Di 'Benua Hitam', komik tidak begitu populer karena cenderung mahal dan sulit didapat.

Namun, dengan maraknya film baru dan acara televisi, kehadiran dan pengaruh superhero dalam budaya populer di sana pun turut meningkat.

Joseph Balbo, warga Nigeria penikmat komik, mengaku sebelum ini hanya melihat karakter berkulit putih sebagai personifikasi superhero.

"Saya dulu berpikir semua jagoan itu hanya berkulit putih seperti Superman, Batman, dan Spiderman."

Kini Balbo gembira ada superhero asli Nigeria.

"Menurut saya ini ide yang sangat kreatif dan itu membangkitkan mentalitas yang berbeda bagi warga Nigeria tentang bagaimana melakukan sesuatu hal dengan lebih baik," ucapnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya