Ferdinand Magellan dan Titik Balik Sejarah Dunia

FERDINAND Magellan memulai perjalanan dari Spanyol sekitar 500 tahun lalu. Dia melakukan pelayaran keliling dunia untuk pertama kalinya. Penjelajah Portugis ini tewas dibunuh penduduk kepulauan di Filipina setelah menjalani dua tahun petualangan. Magellan meninggalkan orang Spanyol lain, Juan Sebastian Elcano, untuk menyelesaikan perjalanan selama tiga tahun. Akan tetapi, nama Magellan yang terus dikaitkan dengan penjelajahan.

“Magellan masih menjadi inspirasi selama 500 tahun,” ujar Fabien Cousteau, seorang pembuat film asal Prancis, dan seorang penjelajah bawah air seperti leluhurnya, Jacques-Yves Cousteau.

“Dia adalah pelopor petualangan yang berani mendatangi tempat tidak dikenali, serta mempunyai kebiasaan kuat untuk tidak kembali,” lanjutnya.

Terdapat lima perjalanan Magellan yang menandai sejarah manusia dan terus menginspirasi para ilmuwan dan penjelajah sampai saat ini. Hal itu diungkapkan beberapa di antara mereka dalam sebuah konferensi di Lisabon untuk memperingati 500 tahun perjalanan Magellan.

Petualangan Magellan menjadi titik balik sejarah, seunik perjalanan pesawat berawak pertama ke angkasa luar dan pendaratan di bulan.

“Ketika pertama kali mengelilingi angkasa, itu artinya kita sekarang bisa menggenggam planet ini untuk pertama kalinya,” tutur ilmuwan NASA, Alan Stren, pemimpin proyek pesawat angkasa luar antarplanet, New Horizons.

“Dalam pandangan saya, itu mengubah sejarah manusia. Saya menyebutnya peristiwa planet pertama, dengan cara yang sama bahwa Yuri Gagarin menjadi peristiwa keluar planet untuk pertama kalinya. Ketika astronaut Rusia pergi ke angkasa luar,” imbuhnya.

Perjalanan Magellan juga merombak peta dan buku geografi . Dia menjadi orang pertama yang menemukan selat, yang sekarang mengusung namanya dan menghubungkan lautan Atlantik dan Pasifi k di ujung wilayah Amerika Selatan.

Penjelajahan itu juga mengubah konsepsi manusia sendiri tentang kehidupan mereka di dunia.

“Bukan cuma sekadar geografi dan antropologi, hal itu menunjukkan sesuatu yang filosofis. Bahwa semuanya ada dalam satu dunia,” kata sejarawan Amerika Serikat, Laurence Bergreen, yang juga menulis biografi Magellan.

“Sebelum perjalanan Magellan, banyak orang tidak mengetahui hal itu. Mereka tidak tahu bagaimana dunia terhubung, atau seberapa besar,” pungkasnya.

Pelayaran Magellan juga berkontribusi pada pengetahuan warga Eropa mengenai alam semesta serta menandai dunia eksplorasi angkasa luar dan astronomi sampai hari ini.

Ketika melintasi Selat Magellan, penjelajah misalnya dapat mengamati dua galaksi yang terlihat dengan mata telanjang dari bumi bagian selatan atau saat ini dikenal sebagai awan Magellan. (Tesa Oktiana Surbakti/AFP/X-11)