Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TENTARA Sekutu yang menguasai Kota Bandung sejak 2 Januari 1946 mengeluarkan ultimatum bahwa penduduk Indonesia yang masih mempunyai atau menyimpan senjata harus sudah meninggalkan seluruh Bandung.
Ultimatum itu berakhir sampai tengah malam Senin, 24 Maret 1946. Tentara Keamanan Rakyat meminta waktu 10 hari karena penarikan TKR dalam waktu singkat tidak mungkin. Namun, tuntutan itu tidak disetujui. Dengan demikian, pertempuran sulit dihindari. Ribuan orang mulai meninggalkan Kota Bandung. Bandung sengaja dibakar tentara Republik. Hal itu dimaksudkan agar Sekutu tidak dapat menggunakannya lagi. Di sana-sini asap hitam mengepul dan membubung tinggi di udara.
Pertempuran yang paling seru terjadi di Desa Dayeuhkolot, sebelah selatan Bandung, tempat pabrik mesiu yang besar milik Sekutu. TKR bermaksud menghancurkan gudang mesiu tersebut. Untuk itu, diutuslah pemuda Muhammad Toha dan Ramdan. Kedua pemuda itu berhasil meledakkan gudang tersebut dengan granat tangan. Gudang besar itu meledak dan terbakar, tetapi kedua pemuda itu pun ikut terbakar di dalamnya.
Dalam waktu 7 jam, sekitar 200 ribu penduduk mengukir sejarah dengan membakar rumah dan harta benda mereka. Mereka meninggalkan kota menuju pegunungan di selatan. Beberapa tahun kemudian, lagu Halo-Halo Bandung ditulis untuk mengenang semangat heroik mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved