Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kenang Ibu Sud dengan Hidupkan Lagu Anak

13/2/2017 03:30
Kenang Ibu Sud dengan Hidupkan Lagu Anak
(MI/RAMDANI)

PEMERINTAH dan dunia musik diminta dapat menghasilkan maestro lagu anak-anak. Karena secara komersial, lagu anak-anak kian terpuruk oleh lagu-lagu untuk dewasa dari luar seperti lagu-lagu dari Justin Bieber dan Katy Perry. Hal tersebut diungkapkan Carmanita, desainer yang juga cucu almarhumah Ibu Sud, di sela-sela pergelaran lagu anak-anak The Magic of Music: Tribute to Ibu Sud oleh Taman Kanak-Kanak Satuan Pendidikan Kerja Sama (TK SPK) Global Servilla Puri Indah di Jakarta, Sabtu (11/2).

Ia perihatin industri musik saat ini kurang melirik lagu anak-anak sehingga musik dan lagu orang dewasa merasuki dunia anak-anak. Akibatnya, anak-anak zaman sekarang lebih hafal lagu dewasa. Sekitar 480 lagu anak-anak yang diciptakan maestro musik Indonesia Ibu Sud kini terlupakan. “Maestro kita harus didorong menciptakan lagu anak agar anak-anak kita dapat menyanyikan lagu sesuai umur mereka,” ujarnya.

Direktur SPK Global Seville Robertus Budi Setiono sependapat dengan Carmanita. Budi mengatakan anak-anak secara intens harus diberikan pendidikan dengan media musik dan lagu anak-anak. Hal itu dapat membantu mengembangkan kemampuan otak kanan. “Jadi anak-anak kita jangan hanya dikembangkan kemampuan otak kirinya dengan memberikan ilmu pengetahuan juga dikembangkan otak kanannya.”

Dikatakan Budi, secara bertahap perkembangan kemampuan otak anak harus di­tingkatkan. Anak-anak tingkat PAUD hingga SD sudah sewajarnya diberikan pengetahuan lebih besar untuk kemampuan otak kanan. Sebaliknya, untuk tingkat SMP dan SMA, pengembangan kemampuan otak kiri harus diprioritaskan. “Anak-anak mesti diberikan kemampuan berimajinasi dan lagu anak-anak seperti karya Ibu Sud sangat tepat. Misalnya dengan lagu Kebunku, kita ajak anak untuk berimajinasi di kebun,” ungkap dia. Hemat dia, dengan mengembalikan sekolah menjadi Taman Siswa, seperti pesan Ki Hajar Dewantara, itu dapat membuat anak makin cinta tanah air dan bangsa. Hal itu harus didukung dengan lagu anak-anak. (Bay/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya