Inovasi Hidrokoloid: Solusi Canggih untuk Penyembuhan Luka yang Optimal

MESKIPUN sering dianggap sepele, masalah luka memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Data menunjukkan lebih dari 100 juta orang di Indonesia pernah mengalami luka, dengan WHO mencatat luka sebagai penyebab utama disabilitas global.

Hampir 49% populasi melaporkan gangguan aktivitas harian akibat luka.

Hansaplast menyadari bahwa penanganan luka yang kurang tepat dapat mengganggu kenyamanan dan produktivitas. Oleh karena itu, mereka telah menginvestasikan waktu selama enam tahun untuk mengembangkan teknologi hidrokoloid yang dapat mempercepat dan meningkatkan proses penyembuhan luka secara substansial.

Baca juga : Terapi Ikan Berisiko Terjadinya Amputasi, Ini Penjelasannya

"Inovasi ini lahir dari pemahaman mendalam kami mengenai kebutuhan konsumen modern. Kami sangat fokus pada bagaimana teknologi dapat mempercepat pemulihan luka sekaligus memberikan kenyamanan optimal," ungkap Sawan Malik, Presiden Direktur PT. Beiersdorf Indonesia, dalam konferensi pers di PIM 2, Jakarta Selatan (8/5).

Malik juga menambahkan, teknologi hidrokoloid dalam Hansaplast Second Skin Protection, dengan 'Healing Capsule Technology', menciptakan lingkungan ideal untuk penyembuhan. Plester ini sepenuhnya kedap air, sangat tipis, fleksibel mengikuti gerakan tubuh, dan bertahan kuat hingga 7 hari, memberikan perlindungan efektif tanpa mengganggu aktivitas pengguna."

Plester hidrokoloid bekerja dengan menyerap cairan luka (eksudat) dan mengubahnya menjadi gel lembut, menciptakan kondisi lembap yang optimal untuk penyembuhan. Lingkungan lembap ini penting untuk mendukung proses debridemen autolitik (pembersihan alami luka oleh tubuh), mengurangi risiko infeksi, serta mempercepat pertumbuhan sel kulit baru.

Baca juga : Kulit Sensitif? Tips Pilih Produk Kecantikan Aman!

Dengan demikian, plester ini tidak hanya melindungi luka dari kontaminasi luar, tetapi juga mempercepat regenerasi jaringan kulit dan mengurangi rasa sakit akibat infeksi atau iritasi.

Hansaplast Second Skin Protection sangat cocok digunakan untuk luka dengan eksudat ringan hingga sedang. Sebelum pemasangan, pastikan luka dibersihkan dengan baik. Jika luka masih berdarah, hentikan pendarahan dengan kasa steril sebelum menempelkan plester.

Plester ini dirancang untuk tahan hingga 72 jam, bahkan ketika digunakan saat mandi atau berenang, memberikan perlindungan terus-menerus. Namun, jika luka mengeluarkan terlalu banyak cairan, plester ini perlu diganti lebih sering, sekitar setiap 2 hari. Fleksibilitas plester memungkinkan pemotongan sesuai ukuran dan bentuk luka, menjadikannya solusi praktis untuk berbagai bagian tubuh.

Untuk luka jahitan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Plester ini tidak dianjurkan untuk jahitan yang memerlukan pembukaan kembali karena daya rekatnya yang sangat kuat. Namun, untuk jahitan yang benangnya dapat diserap sendiri, plester ini bisa digunakan setelah mendapatkan persetujuan dokter.

Hansaplast juga merekomendasikan uji coba kecil pada area kulit yang tidak cacat bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Selain itu, Hansaplast menyediakan plester khusus untuk kulit sensitif, yaitu Hansaplast Sensitif, yang tersedia di Watsons. Penggunaan plester ini untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun belum sepenuhnya dianjurkan karena kulit mereka yang sangat sensitif.

Tamara Dal, influencer di bidang mode dan gaya hidup aktif, juga berbagi pengalamannya.

"Sebagai seseorang yang memiliki gaya hidup aktif, saya sering mengalami luka kecil. Inovasi teknologi hidrokoloid ini sangat membantu, karena mempercepat proses penyembuhan luka sekaligus memberikan kenyamanan, tanpa mengganggu aktivitas saya," ujarnya.

Hansaplast dengan bangga memperkenalkan Hansaplast Second Skin Protection sebagai solusi terbaik dalam penyembuhan luka. Inovasi ini mendukung visi Hansaplast untuk terus berinovasi dan menyediakan perawatan luka yang optimal, membantu masyarakat Indonesia menjalani hidup produktif tanpa khawatir akibat luka. (Z-10)