Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mahasiswa UII Ciptakan Masker Las Aman

Agus Utantoro
14/9/2016 09:56
Mahasiswa UII Ciptakan Masker Las Aman
(uii.ac.id)

TIM mahasiswa Teknik Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta berhasil menciptakan masker aman untuk pekerja las (welding).

Tim beranggotakan Riadho Clara Shinta, Rizki Ramadhani, Ahmad Yassaruddin, dan M Iqbal Sabit itu merasa prihatin dengan para pekerja pengelasan terutama las argon yang banyak digunakan pada pembangunan gedung, tanpa menggunakan alat pelindung yang memadai.

“Biasanya para pekerja las hanya mengenakan pelindung mata yang berupa kacamata khusus las atau alat lain sejenis masker,” kata Riadho Clara Shinta, Selasa (13/9).

Ia mengemukakan, kebanyakan para pekerja las ini juga tidak secara kontinyu mengenakan peralatan pelindung.

“Sesekali dikenakan. Bahkan acap kali hanya mengenakan kacamata biasa yang kurang aman,” ujarnya.

Selain perlunya peralatan pelindung mata yang memadai, para pekerja las jarang yang menyadari bahaya asap yang timbul dari proses pengelasan.

Dalam waktu yang lama, ujar Riadho, asap yang terhirup itu juga membahayakan kesehatan.

“Para pekerja las juga tidak pernah memberikan perlindungan pada telinga. Padahal lingkungan kerja mereka selalu muncul suara-suara keras besi atau logam yang beradu,” jelas Riadho lagi.

Karena itu, lanjutnya, para mahasiswa ini kemudian melakukan penelitian guna mencari cara untuk memberikan perlindungan kepada pekerja las.

Hasilnya, para mahasiswa ini menciptakan alat pelindung yang memberikan perlindungan pada mata, paru-paru dan telinga sekaligus. Peralatan itu mereka beri nama Ticofiel Mask.

“Peralatan ini merupakan peralatan yang merujuk pada standar keselamatan pekerja las,” ujarnya.

Ia mengemukakan, peralatan perlindungan yang diciptakan kalangan mahasiswa ini berupa semacam helm yang di bagian mata terdapat lensa khusus yang memiliki kemampuan auto darkner.

“Lensa akan menjadi gelap ketika ada sinar kuat yang muncul karena percikan api las,” jelasnya. "Namun, akan kembali terang ketika sinar kuat itu tidak ada."

Dengan model ini, ujarnya, maka mata pekerja las akan terlindungi dari sinar kuat dan tiba-tiba gelap karena sinar kuat terhenti. Selama ini pekerja las hanya mengenakan kacamata las yang akan dikenakan setiap melakukan pengelasan dan dilepas lagi.

Sedangkan di bagian hidung, ujarnya, dipasang peralatan masker untuk melindungi paru-paru dari gas yang muncul akibat pengelasan dan di bagian telinga terpasang pelindung telinga dari suara-suara keras. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya