CoinEx Charity Bantu Siswa Kurang Mampu Sekolah Kolong Tol Pluit

COINEX Charity melakukan kunjungan ke Jovin Smart School untuk bertemu sekaligus membantu siswa kurang mampu di sekolah tersebut.

Sekolah ini berdiri di bawah kolong jembatan tol Pluit, Jakarta Utara, dan menaungi lebih dari 100 siswa mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD).

Pendiri dan CEO dari crypto exchange CoinEx, Haipo Yang, menjelaskan aksi sosial ini bagian dari bantuan mewujudkan mimpi CoinEx Charity.

Baca juga: Pendaftaran Beasiswa Santri 2023 Sudah Dibuka, Ini Jadwal dan Persyaratannya

"Tujuan CoinEx Charity menyebarkan kasih sayang dan kepedulian kepada anak-anak kurang beruntung di seluruh dunia melalui kegiatan amal dan donasi," kata Yang melalui keterangan tertulisnya, Kamis (20/7).

Yang mengatakan CoinEx Charity bekerja sama dengan komunitas lokal di Indonesia mengidentifikasi siswa-siswa dari keluarga prasejahtera dan memberikan bantuan setelah berkoordinasi dengan guru dan orang tua.

Bantuan itu antara lain kebutuhan sehari-hari dan perlengkapan belajar kepada siswa dan keluarga, seperti beras, minyak, garam, buku, dan alat tulis.

"Kami juga memberikan beasiswa bagi siswa Jovin Smart School untuk mendukung pendidikan mereka," imbuh Yang.

Baca juga: Djarum Foundation Kembali Buka Program Beasiswa

Sejak didirikan, CoinEx Charity mendirikan dana amal jutaan dolar AS untuk mendukung berbagai kegiatan amal termasuk kesejahteraan pendidikan, pengentasan kemiskinan, dan bantuan bencana.

Pada bidang pendidikan, dana digunakan untuk membangun perpustakaan, program beasiswa, membeli materi pembelajaran, dan mengembangkan model pendidikan inovatif.

CoinEx Charity juga bekerja sama dengan mitra amal global dan organisasi kesejahteraan masyarakat untuk mengunjungi anak-anak yang membutuhkan pendidikan.

"Dengan kunjungan itu, tim CoinEx Charity berharap dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak kurang mampu melalui donasi dan beasiswa."

"Kami juga akan terus fokus membantu pendidikan di berbagai tempat di seluruh dunia, termasuk Indonesia," pungkas Yang. (RO/S-2)