Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Satelit NASA Deteksi 288 Titik Panas di Sumatera dan Kalimantan

Ilham Wibowo
04/7/2016 07:47
Satelit NASA Deteksi 288 Titik Panas di Sumatera dan Kalimantan
(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

LEMBAGA Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memantau sejumlah titik panas (hotspot) kebakaran hutan. Satelit Modis dengan sensor Terra Aqua dari NASA menangkap ada 288 hotspot di Sumatera dan Kalimantan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan titik panas yang terjadi saat ini mengalami penigkatan. Hasil pantauan tersebut memiliki tingkat kepercayaan sedang hingga tinggi atau lebih dari 80% akurat.

"Dari 288 hotspot tersebut, 245 hotspot di Sumatera dan 43 hotspot di Kalimantan. Sebagian besar hotspot tersebut disengaja atau dibakar," kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (3/7).

Menurut Sutopo, upaya pemadaman terus dilakukan. BNPB menempatkan dua helikopter water bombing jenis MI-8 dan MI-171, serta dua pesawat Air Tractor water bombing.

"Setiap hari, heli dan pesawat tersebut memadamkan api dari udara," lanjut Sutopo.

Selain itu, petugas dan relawan pun berusaha memadamkan secara manual. Satgas darat dari TNI, Polri, Manggala Agni, Damkar, BPBD, Masyarakat Peduli Api dan karyawan perusahaan turut serta memadamkan api dari darat.

"Indeks Standar Pencemaran Udara di Lido Kabupaten Rokan Hilir pada level sedang hingga tidak sehat. Kepulan asap banyak ditemukan di Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rohil yang dilakukan oleh warga dari luar Rohil," jelas Sutopo.

Tidak hanya itu, pemadaman kebakaran hutan di Desa Sungai Solok, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Kampar juga masih dilakukan petugas.

Sutopo mengatakan luas lahan yang terbakar 9 hektare. Kemudian, di Desa Kapau Kecamatan Kerumutan, terbakar 1,5 hektare.

"Petugas masih terus memadamkan api Taman Nasional Tesso Nelo, Desa Sungai Solok, Kecamatan Kuala Kampar di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Di wilayah Kabupaten Lima Puluh Koto, Sumbar lokasi terbakar sulit dijangkau dan sudah terbakar dua hari," beber Sutopo.

Beberapa lahan telah berhasil dipadamkan sejak Sabtu (2/7), antara lain di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar dengan luas lahan yang terbakar yakni 25 hektare. kemudian lahan di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dengan luas daerah yang terbakar 10 hektare.

"Di Kelurahan Air Hitam Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru seluas dua hektar, dan beberapa lokasi lain. Kondisi kering, sulit air dan lokasi yang sulit diakses menyebabkan kesulitan memadamkan api. Cuaca ke depan pada Juli, Agustus dan September akan lebih kering sehingga potensi mudah terbakar akan meningkat," ungkap Sutopo.

Sementara itu, Kepala BNPB Willem Rampangilei, telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar tetap meningkatkan pemadaman dan pencegahan karhutla.

Menurut Sutopo, selama libur lebaran, warga agar tidak lengah karena masih banyak pembakaran dan hotspot yang tercatat meningkat.

"Masyarakat diimbau untuk tidak membakar saat membuka lahan. Dampak karhutla sangat luar biasa dan merugikan semua pihak. Pencegahan harus ditingkatkan karena lebih efektif daripada pemadaman," pungkas Sutopo. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya