Sapi Kurban Bantuan dari Presiden Berbobot 800 Kg Hingga 1 Ton

PRESIDEN Joko Widodo memberikan bantuan sapi kurban ke 34 provinsi. Adapun sapi kurban dari Kepala Negara harus berbobot minimal 800 kilogram (kg) hingga 1 ton.

"Satu daerah Kepulauan Riau (Kepri) terkendala sesuatu. Beratnya sapi yang kami minta di atas 800kg-1,5 ton, tapi (di Kepri) di bawah batasan yang kami tetapkan. Maka kami berikan 2 ekor sapi," ujar Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Jumat (8/7).

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Agama, untuk memastikan sapi kurban yang diberikan Presiden dalam kondisi sehat. Penentuan lokasi pemberian sapi kurban dari Presiden ditentukan oleh gubernur setempat.

Nantinya, sejumlah sapi bantuan dari Kepala Negara diberikan ke sejumlah masjid di daerah. "Kita ketahui, isu saat ini penyakit mulut dan kuku (PMK). Kami bersama gubernur menjaga itu, supaya semua sapi kurban sesuai karakter dan kesehatan yang ditetapkan kementerian terkait," imbuhnya.

Lebih lanjut, Heru menjelaskan sapi kurban yang diberikan Presiden diserahkan langsung kepada gubernur. Selain itu, hampir semua gubernur memberikan sapi tambahan untuk kurban.

"Hampir semua para gubernur memberikan sapi pendamping. Ada 30 sampai 58 sapi dari gubernur dan jajarannya," ungkap Heru.

Presiden sengaja memilih sapi kurban yang berasal dari peternak setempat. Apabila tidak ada jenis sapi sesuai yang disyaratkan, Sekretariat Presiden memilih sapi dari daerah lain.

Adapun penyaluran sapi kurban dipastikan tepat waktu. Namun, untuk pemberian sapi ke masjid di daerah tertentu yang perlu melintasi pulau, pemotongan hewan kurban dilakukan pada hari kedua.

"Di Kalimantan dan Sulawesi, ada kendala penyampaikan titik lokasi. Proses pemotongan dilakukan pada hari kedua," tuturnya.

Khusus di wilayah DKI Jakarta, Presiden menyerahkan sapi kurban ke Masjid Istiqlal dan Islamic Center. Penentuan lokasi tersebut ditetapkan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan.(OL-11)