PGRI Desak Mendikbud Siapkan Guru Sebelum Ganti Sistem

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim telah menetapkan empat kebijakan baru sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Irman Yasin Limpo mengatakan, kesulitan yang selalu terjadi setiap ada kebijakan baru dari pemerintah pusat adalah penyesuaian pada guru.

Dia mengungkapkan, bahkan sampai saat ini masih banyak guru yang belum menguasai kurikulum 2013 setelah adanya perubahan dari kurikulum 2006 karena masih banyak guru yang belum mengikuti diklat.

"Jadi kurikulum 2013 yang diajarkan, yang mengajar pengetahuannya 2006, jadi hati-hati sebelum membahas kurikulum harus diap dulu semua baru dikasih pindah karena yang kasihan anak-anak. Terus kalau dia ujian asesmen memakai sistem baru, gurunya belum disesuaikan sistem baru, anak-anaknya jawab apa?" tutur Irman dalam diskusi publik di Hotel Neo Tendean, Jakarta, Senin (16/12).

Baca juga: Pengamat Sebut Penggantian UN Mesti Disertai Roadmap Pendidikan

Irman pun meminta pada Kemendikbud agar mempersiapkan guru/tenaga pendidik dengan matang sebelum mengubah sistem agar para guru mampu mengaplikasikannya dengan baik di sekolah dan dapat diterima oleh siswa.

"Sekarang kalau anda mau diasesmen, saya guru anda, terus saya nggak ngerti bagaimana cara mengasesmen anda, terus anda diasesmen orang lain berdasarkan standar nasional ya pasti salah lah. Anda pasti rendah nilainya," jelasnya.

Irman mengaku menyambut baik kebijakan baru Mendikbud yang berani merevolusi sistem pendidikan di Tanah Air. Namun dia menekankan, harus ada persiapan yang benar-benar matang, terutama bagi semua pihak terkait.

"Jadi bagus sih, sepakat semua sama Pak Nadiem. Dia merevolusi baru pendidikan kita, tapi harus ada persiapan sematang-matangnya dan yang paling harus siap adalah bawahannya," tandasnya.(OL-4)