Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SULIT tidur atau insomnia sangat mungkin dialami seseorang akibat faktor genetik atau keturunan.
Tim peneliti dari University of Exeter, Inggris, menemukan 47 bagian DNA yang menentukan seberapa mudah manusia tertidur.
Analisis DNA menyasar lebih dari 85 ribu orang. Dari situ, tim peneliti menemukan puluhan titik gen yang menentukan manusia cepat tertidur atau tetap terjaga. Dari total 47 titik gen, sekitar 36 gen belum pernah diidentifikasi sebelumnya. Temuan ini dapat menginformasikan upaya perbaikan kualitas tidur manusia.
“Kita tahu tidur yang cukup meningkatkan kesehatan tubuh. Namun, sedikit yang paham mekanisme dalam tubuh dan bagaimana memengaruhi cara tidur manusia,” ujar dosen genetika statistik, Andrew Wood.
Perubahan kualitas dan kuantitas tidur berpotensi menimbulkan penyakit, seperti diabetes, obesitas, dan gangguan kejiwaan.
Mengidentifikasi gen di balik insomnia akan memberikan pemahaman baru mengenai pengaturan tidur. (Dailymail/Tes/X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved