Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Tidak Berteori, Pengajaran PMP Harus Dipraktekkan

Zubaidah Hanum
28/11/2018 15:55
Tidak Berteori, Pengajaran PMP Harus Dipraktekkan
( ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

PENGAMAT pendidikan, Arif Rahman, menyambut baik rencana pemerintah yang akan memasukkan kembali pendidikan moral pancasila (PMP) dalam kurikulum di sekolah. Namun ia mengingatkan, metode pengajarannya harus lebih ditekankan pada praktek yang interaktif.

"PMP kan memberikan pengetahuan tentang moral. Tapi yang namanya moral itu tidak cukup tahu tapi juga harus ada contoh dari guru, orang tua, orang dewasa lain misalnya," kata Arif seperti dikutip dari Medcom.id, Rabu (28/11).

Selama ini, menurutnya, kebanyakan sekolah cuma sebatas memberikan pengetahuan dan panduan, bukan tuntutan. Misalnya, siang hari sudah dzhuhur, kita harus melaksanakan ibadah buat yang muslim. Demikian juga dengan penganut agama lainnya, menjalankan ibadahnya masing-masing. 

"Harus dipraktekkan," sergahnya.

 

Baca juga: FSGI Tolak Pengembalian PMP sebagai Mata Pelajaran

 

Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana menghidupkan kembali mata pelajaran mata pelajaran wajib di zaman Orde Baru itu karena dianggap penting untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila.

Arif menegaskan, semua orang Indonesia pastinya sudah tahu mengenai Pancasila. Tapi, belum semua memahaminya. 

"Pemahamannya yang perlu ditingkatkan. Saya ambil contoh sila satu Ketuhanan Yang maha Esa. Kita percaya Tuhan itu begitu Maha Perkasa, Pengasih dan penyayang. Tapi kita baru mendekati Tuhan kalau sedang perlu. sedang berduka atau susah. Tak heran, Ketuhanan Yang maha Esa kerap diplesetkan menjadi keuangan yang maha kuasa. Di sini pentingnya moral," cetusnya.

Selain memberikan pemahaman lewat konsep, para siswa juga harus diberi kesempatan berinteraksi langsung untuk menerapkan nilai-nilai luhur dalam Pancasila. Jika dilakukan dalam aktivitas keseharian, ia meyakini PMP mampu meningkatkan moralitas di kalangan pelajar.

"Perlu ada kegiatan di mana anak-anak diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan teman-teman berbeda agama dan keyakinan. Contoh lain, saya pakai baju pramuka sekarang ini untuk kasih contoh orang kaya dan miskin sama." (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya