Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pernah mengeluarkan peringkat sekolah terbaik di Indonesia. Dalam daftar yang dirilis sejumlah media massa itu menyebut sekolah di Yogyakarta menduduki peringkat teratas. Yang mengejutkan, Jakarta yang memiliki fasilitas lebih lengkap, tidak masuk dalam peringkat 5 besar.
Psikolog dan penggagas Jaringan Semua Murid Semua Guru, Najeela Shihab, menilai kualitas lembaga sekolah sangat kompleks dengan kriteria yang beragam.
“Begitu juga dengan menilai prestasi anak didik atau pelajar. Sering kali tidak semua pelajar bisa berprestasi walaupun di sekolah yang bagus. Dan sebaiknya, ada anak berprestasi di lembaga yang secara umum tidak berkualitas,” katanya dalaM keterangan tertulis, Kamis (14/11)
Menurut pendiri Sekolah Cikal ITU, prestasi anak didik dipengaruhi sistem pendidikan dan kurikulum yang ditentukan Kemdikbud, dipengaruhi dukungan dan pembinaan dari dinas pendidikan daerah, budaya dan proses di sekolah, kompetensi guru, keterlibatan masyarakat, SERTA bimbingan dari orangtua dan keluarga.
Baca juga: ITS Surabaya Kembangkan 10 Startup di Jawa Timur
Najeela menegaskan lingkungan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar.
"Berpengaruh sekali. Lingkungan bukan hanya lingkungan di sekolah tetapi juga rumah dan kota ya,” kata perempuan yang akrab disapa Elaa ini.
Menurutnya, faktor lingkungan seperti kebisingan, polusi, hingga kelelahan, dapat menyebabkan penurunan minat belajar yang berujung pada prestasi akademik di sekolah.
Menurut Elaa, lingkungan yang ideal bagi proses belajar mengajar, sehingga dapat memicu prestasi belajar anak adalah lingkungan yang aman dan menyenangkan, tetapi juga menantang.
Di kota-kota besar, seperti Jakarta, mendapatkan lingkungan yang ideal bukanlah perkara mudah. Banyak pelajar yang kelelahan sebelum belajar karena jarak sekolah cukup jauh. Hal itu diperparah dengan kemacetan lalu lintas. Karenanya, memilih sekolah yang dekat dengan tempat tinggal perlu dipertimbangkan.
“Jarak ADALAH salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan. Kondisi itu bisa mempengaruhi kesiapan mental anak dan kekuatan fisiknya, tergantung proses transisi dari rumah ke sekolah dan tergantung aktivitas apa yang dilakukan di sekolah,” jelasnya.
Najeela menambahkan, macet juga dapat mempengaruhi mood belajar anak. Pemerintah sendiri telah menyadari kondisi ini, sehingga menetapkan sistem zonasi sekolah. Salah satu tujuannya agar siswa menempuh pendidikan yang dekat dengan tempat tinggal.
Selain faktor di atas, dalam memilih sekolah, Najeela menyarankan orangtua mencari sekolah yang mempersiapkan anak untuk tantangan di masa depan, bukan hanya sekadar sukses di sekolah, tapi di kehidupan. Memastikan tujuan dan cara pendidikan di sekolah, sejalan dengan tujuan dan cara pengasuhan di rumah.
Dan tIDak kalah pentingnya memastikan administrasi sekolah yang diakui pemerintah melalui akreditasi.
“Jadi orangtua tetap perlu mengobservasi dan menilai dengan kriteria kualitas yang sesuai dengan tujuan pengasuhan dan pendidikan mereka sendiri,” pungkas kakak kandung presenter Najwa Shihab ini. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved