Perjalanan Adi Kerang: Dari Cemoohan ke Puncak Dunia Beatbox

Adi Kerang, atau yang memiliki nama asli Ady Setya Sigit Priyambodho, kini menjadi nama yang tengah hangat diperbincangkan dalam dunia seni beatbox.

Pria kelahiran Yogyakarta ini baru saja mengukir sejarah besar sebagai satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil meraih posisi kedua dalam ajang Florida Beatbox Festival (FBB) Wildcards 2025, kompetisi beatbox bergengsi yang akan digelar di Prancis pada 11-12 April 2025.

Perjalanan Awal yang Penuh Tantangan

Di balik pencapaian luar biasa ini, perjalanan Adi tidaklah mulus.

Baca juga : Adi Kerang Jadi Wakil Indonesia di Florida Beatbox Festival 2025

Meskipun mulai menekuni beatbox sejak 2012, saat duduk di bangku SMP, ia sering kali menghadapi cemoohan dari lingkungan sekitar yang menganggap beatbox tidak memiliki masa depan. Meski demikian, Adi tak menyerah.

Dukungan dari keluarga, khususnya istrinya, Suci Indah Sari, menjadi sumber semangat yang mendorongnya untuk terus berlatih dan membuktikan bahwa seni ini bisa dihargai di tingkat dunia.

"Saya sering dikatakan bahwa beatbox itu tidak punya masa depan. Tapi saya jadikan semua komentar negatif itu sebagai motivasi untuk terus membuktikan diri," ujar Adi dalam wawancara eksklusif bersama Media Indonesia. 

Dari Hobi Menjadi Karier

Awalnya, Adi hanya bermain beatbox sebagai hobi, belajar secara otodidak dengan memanfaatkan video-video di internet.

Seiring waktu, ia semakin serius menekuni seni ini, berlatih di setiap kesempatan, bahkan di sela-sela aktivitas sehari-hari.

Tanpa pelatih khusus, Adi terus mengasah teknik dan menciptakan gaya beatbox yang menjadi ciri khasnya.

Perjuangan Adi akhirnya membuahkan hasil. Prestasi terbaiknya sebelum ini adalah meraih posisi ketiga pada ajang German Beatbox Championship 2024.

Namun, kesuksesan terbesarnya datang ketika ia berhasil meraih posisi kedua di Florida Beatbox Festival Wildcards 2025.

Pesan untuk Generasi Muda

Sebagai salah satu representasi beatbox Indonesia di kancah dunia, Adi berharap pencapaiannya bisa menginspirasi generasi muda untuk lebih serius mengejar karier di bidang ini.

“Saya berharap seni beatbox di Indonesia bisa semakin dihargai dan berkembang. Ini bukan hanya soal menghasilkan bunyi, tapi juga tentang kreativitas dan pengendalian pernapasan,” ungkapnya.

Dalam persiapannya menuju kompetisi di Prancis, Adi menyatakan bahwa ia sudah mempersiapkan konsep pertunjukan yang matang, meski ia memilih untuk merahasiakan detilnya.

Namun, saat ini, tantangan utama yang dihadapi adalah masalah pendanaan untuk perjalanan ke luar negeri.

“Dana menjadi fokus utama sekarang. Saya berharap ada sponsor atau lembaga yang dapat membantu saya untuk bisa mewakili Indonesia dengan maksimal di Prancis,” tutupnya. (Z-10)