Baim Wong Ramai Disebut NPD oleh Netizen, Apa itu NPD?

AKTOR dan sutradara Baim Wong, telah melayangkan gugatan cerai pada istrinya, Paula Verhoeven, ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Baim mengumumkan kepada publik soal gugatan itu pada Selasa (8/10).

 

Dalam konferensi pers yang didampingi kuasa hukum Fahmi Bachmid, Baim juga mengungkapkan alasan gugatannya. Sembari berlinang air mata pria 43 tahun itu mengatakan dikhianati oleh Paula dan teman laki-lakinya.

Baca juga : Gugat Cerai, Ini Penjelasan Baim Wong Terkait Perselingkuhan Paula Verhoeven

 

Baim yang telah enam tahun menikah dengan Paula juga tampak mengungkapkan kekesalan disebut pelit oleh istrinya. Meski begitu, keluh kesah Baim dibanjiri kritik oleh netizen. Banyak netizen yang kecewa dengan sikap Baim mengumbar aib rumah tangga, bahkan menyebut-nyebut berbagai pemberiannya ke keluarga sang istri.

 

Baca juga : Cerai Talak Paula, Baim Wong Ajukan Hak Asuh Anak

Di Instagram @baimwong, banyak netizen yang melabeli ayah dua anak itu sebagai NPD. "Ciri ciri NPD ni," ungkasalah satu netizen.

 

Lalu apa itu NPD?

Baca juga : Ajukan Cerai Paula, Baim Wong Merasa Dikhianati Dua Orang Terdekat

Fiska Puspa Arinda, M.Psi., Psikolog, psikologi klinis dan kesehatan mental Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengatakan bahwa Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik merupakan suatu kondisi psikologis yang serius. "Penderitanya pun tak akan sadar bahwa dirinya menderita NPD," terangnya, seperti dilansir dari situs UMS.

 

Narsistik atau NPD merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan perasaan superioritas yang tak realistis, kebutuhan yang sangat besar untuk dikagumi, hingga kurangnya empati terhadap orang lain. Orang dengan kepribadian NPD sering merasa dirinya lebih baik daripada orang lain, hingga berhak mendapatkan perlakuan istimewa tanpa alasan yang jelas.

Baca juga : Heboh! Baim Wong Gugat Cerai Paula Verhoeven, Sebut Dikhianati oleh 2 Orang

 

“Penderita NPD bisa sangat sensitif terhadap kritik atau kekalahan, bereaksi dengan sikap meremehkan dan menantang, bahkan bisa bersikap rendah hati sebagai topeng dari perilaku 'kebesarannya' tersebut,” ujar Fiska.

 

Selain itu, Fiska menuturkan sifat narsis tidak sama dengan gangguan kepribadian narsistik. Seseorang dapat dikatakan memiliki gangguan NPD jika sifat-sifat narsis tersebut maladaptive (penyesuaian diri yang negatif), persisten dan menyebabkan gangguan fungsi secara psikologis yang signifikan.

 

 

Ciri-ciri NPD

Fiska memaparkan beberapa ciri seorang penderita NPD, yang mengacu pada buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Illnesses atau DSM-5 (panduan untuk menetapkan diagnosis gangguan mental oleh American Psychiatric Association), yaitu

1. Memiliki perasaan penting dan superioritas.

2. Terobsesi dengan fantasi kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan atau cinta yang sempurna tanpa batas.

3. Percaya bahwa mereka adalah orang 'istimewa' dan hanya dapat dipahami oleh orang-orang istimewa lainnya.

4. Memiliki kebutuhan berlebihan untuk dikagumi.

5. Memiliki harapan untuk selalu diperlakukan istimewa.

6. Menyalahgunakan orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri (manipulatif).

7. Minimnya empati terhadap orang lain.

8. Mudah iri pada orang lain atau percaya bahwa orang lain iri terhadap mereka.

9. Menunjukkan perilaku arogan. (M-1)